MARKET NEWS

Bursa Asia Menguat, Pasar Menanti Hasil Pembicaraan Dagang AS-China

TIM RISET IDX CHANNEL 11/06/2025 10:00 WIB

Bursa saham Asia naik pada perdagangan Rabu (11/6/2025) didorong oleh optimisme pasar terhadap kemajuan dalam pembicaraan dagang antara AS dan China.

Bursa Asia Menguat, Pasar Menanti Hasil Pembicaraan Dagang AS-China. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia naik pada perdagangan Rabu (11/6/2025) didorong oleh optimisme pasar terhadap kemajuan dalam pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Hingga pukul 09.46 WIB, Indeks Nikkei 225 menguat 0,35 persen, sementara indeks Topix yang lebih luas terapresiasi 0,03 persen. Indeks saham di Jepang naik untuk hari keempat berturut-turut.

Melansir dari Trading Economics, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyebut kedua pihak telah mencapai kerangka kerja untuk melaksanakan konsensus Jenewa dan pembicaraan antara presiden kedua negara.

Di dalam Negeri Sakura, harga produsen Jepang naik 3,2 persen pada Mei secara tahunan, yang merupakan laju paling lambat dalam delapan bulan, membantu meredakan beberapa kekhawatiran inflasi.

Sementara itu, Gubernur Bank of Japan (BOJ) Kazuo Ueda kembali menegaskan pada Selasa bahwa bank sentral siap menaikkan suku bunga lagi apabila ada keyakinan yang cukup bahwa inflasi inti akan bertahan di sekitar 2 persen.

Shanghai Composite juga mendaki 0,46 persen, Hang Seng Hong Kong terangkat 0,79 persen, KOSPI Korea Selatan tumbuh 0,67 persen.

Di Wall Street, Nasdaq Composite dan S&P 500 mencatat kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut pada Selasa, seiring investor menunggu terobosan dalam pembicaraan dagang AS-China.

Nasdaq dan S&P 500 sama-sama naik 0,6 persen ke 19.715 dan 6.038,8. Dow Jones Industrial Average menguat 0,3 persen ke 42.866,9. Kecuali sektor industri, semua sektor bergerak di zona hijau dengan energi memimpin penguatan.

Pembicaraan antara pejabat AS dan China berlanjut pada hari kedua di London pada Selasa. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan, dikutip dari MT Newswires, pembicaraan bisa berlanjut hingga Rabu bila diperlukan, setelah sebelumnya menyebut diskusi tersebut berjalan dengan baik.

Kedua belah pihak sebelumnya saling menuduh telah melanggar kesepakatan dagang awal yang dicapai pada Mei.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bergerak bervariasi. Imbal hasil tenor dua tahun naik 1,4 basis poin menjadi 4,03 persen, sementara tenor sepuluh tahun turun 0,2 basis poin menjadi 4,48 persen.

Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan AS untuk 2025 dan 2026. “Meningkatnya ketegangan dagang dan ketidakpastian kebijakan diperkirakan menyeret pertumbuhan global tahun ini ke laju paling lambat sejak 2008, di luar resesi global secara keseluruhan,” demikian pernyataan Bank Dunia.

“Gejolak ini telah menyebabkan proyeksi pertumbuhan dipangkas di hampir 70 persen negara — di seluruh kawasan dan kelompok pendapatan,” kata Bank Dunia.

Pada April lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan jeda tarif selama 90 hari bagi negara-negara yang tidak membalas tarif balasannya. (Aldo Fernando)

SHARE