MARKET NEWS

Bursa Asia Menguat, Pasar Mencermati Prospek Tarif

TIM RISET IDX CHANNEL 02/09/2025 09:55 WIB

Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Selasa (2/9/2025), seiring investor mencermati kelanjutan sentimen tarif dan rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Bursa Asia Menguat, Pasar Mencermati Prospek Tarif. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Selasa (2/9/2025), seiring investor mencermati kelanjutan sentimen tarif dan rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BE), pukul 09.49 WIB, Indeks Nikkei 225 menguat 0,22 persen, sementara Indeks Topix yang lebih luas bertambah 0,48 persen. Saham-saham Jepang mengakhiri tren penurunan dua hari seiring membaiknya sentimen risiko.

Di dalam Negeri Sakura, mengutip Trading Economics, perhatian tertuju pada data upah yang akan segera dirilis dan berpotensi memengaruhi arah kebijakan moneter.

Gubernur Bank of Japan (BOJ) Kazuo Ueda sebelumnya menyampaikan bahwa upah diperkirakan terus meningkat di tengah pasar tenaga kerja yang semakin ketat, memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Di sisi korporasi, sejumlah saham mencatat kenaikan, antara lain Sanrio (1,4 persen), Tokyo Electric Power (1,4 persen), Tokyo Electron (1,2 persen), Sumitomo Pharma (5,1 persen), dan Mitsubishi Corp (1,5 persen).

Hang Seng Hong Kong juga terapresiasi 0,01 persen, KOSPI terkerek 0,57 persen, STI Index 0,32 persen.

Berbeda, Shanghai Composite minus 0,61 persen dan ASX 200 melemah 0,26 persen.

Investor juga mencermati prospek perdagangan global setelah pengadilan banding federal AS memutuskan sebagian besar tarif Presiden Donald Trump tidak sah. Pemerintahan AS diberi waktu hingga 14 Oktober untuk mengajukan banding ke Mahkamah Agung.

“Pasar aset berisiko mengawali September dengan langkah yang lebih hati-hati setelah penurunan tajam saham teknologi di Wall Street Jumat lalu menular ke sebagian besar bursa Asia pagi ini,” kata analis Deutsche Bank Peter Sidorov, dikutip Dow Jones Newswires.

Menurut dia, saat ini menjadi momen bagi investor untuk menarik napas, karena pekan ini akan menentukan apakah reli Wall Street baru-baru ini bisa bertahan. Data ekonomi yang akan dirilis mencakup Indeks Manufaktur dan Jasa dari Institute for Supply Management.

Sorotan utama akan tiba Jumat mendatang, saat Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis laporan ketenagakerjaan bulanan.

Data tenaga kerja tersebut bisa menjadi penentu apakah Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada bulan ini, dengan harapan biaya pinjaman yang lebih rendah menjadi pendorong utama reli pasar belakangan ini. (Aldo Fernando)

SHARE