MARKET NEWS

Bursa Asia Menguat, Pasar Nantikan Petunjuk Data Inflasi AS

Maulina Ulfa 25/06/2024 10:08 WIB

Bursa Asia dibuka menguat pada Selasa (25/6/2024) seiring investor menunggu laporan ekonomi Amerika Serikat (AS) pekan ini.

Bursa Asia Menguat, Pasar Nantikan Petunjuk Data Inflasi AS. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa Asia dibuka menguat pada Selasa (25/6/2024) seiring investor menunggu laporan ekonomi Amerika Serikat (AS) pekan ini.

Saham-saham di Hong Kong dan Korea Selatan, Australia, indeks China, hingga indeks Jepang menguat.

Pada pukul 09.23 WIB, indeks saham Nikkei 225 Jepang naik 0,5 persen di level 38.997. Indeks Shanghai Composite naik 0,22 persen di level 2.969,69.

Lebih lanjut, indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,45 persen di level 2.777 dan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,84 persen di level 18.178,47. Sementara indeks ASX 200 Australia menguat 0,97 persen di level 7.808,4. (Lihat grafik di bawah ini.)

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru melemah 0,54 persen di level 6.850 pada pukul 09.25 WIB. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,13 persen ke level 6.889,165.

Titik fokus utama pasar kini pada data indeks PCE inti AS yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Federal Reserve (The Fed) yang akan menjadi petunjuk kebijakan penurunan suku bunga bank sentral.

Sementara itu, Presiden The Fed San Francisco Mary Daly menyatakan pada Senin (24/6) bahwa menurutnya bank sentral AS tidak harus menurunkan suku bunga sampai pembuat kebijakan yakin bahwa inflasi bergerak menuju 2 persen.

Investor sekarang menantikan pernyataan dari pejabat Fed lainnya yang akan memberikan pidato sepanjang minggu ini, termasuk Gubernur Fed Lisa Cook dan Michelle Bowman.

Dari segi geopolitik, proposal untuk mengakhiri perang Gaza yang telah berlangsung selama 8 bulan diragukan setelah Perdana Menteri Israel Netanyahu hanya menyetujui gencatan senjata “sebagian”.

Indeks Nikkei 225 hari ini naik dan memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya karena lemahnya yen terus mendukung pasar saham dengan meningkatkan prospek keuntungan bagi industri-industri yang bergantung pada ekspor Jepang.

Data juga menunjukkan indeks harga produsen jasa Jepang naik 2,5 persen di bulan Mei, melambat dari kenaikan 2,7 persen pada April.

Investor sekarang menantikan lebih banyak laporan ekonomi domestik minggu ini termasuk data penjualan ritel, produksi industri dan pengangguran untuk Mei, serta angka inflasi Tokyo untuk Juni.

Kenaikan kuat terlihat dari indeks kelas berat seperti Toyota Motor (2,7 persen), Mitsubishi UFJ (2,7 persen), Sumitomo Mitsui (2,1 persen), Hitachi (1,4 persen) dan Sony Group (1,1 persen).

Sementara itu, saham-saham teknologi berada di bawah tekanan karena perusahaan-perusahaan semikonduktor besar AS terus melakukan aksi jual, dengan penurunan tajam yang dialami oleh Disco Corp (-5,4 persen), Tokyo Electron (-2,4 persen) dan SoftBank Group (-3,1 persen).

Indeks S&P/ASX 200 naik dan menutup kerugian dari sesi sebelumnya, dengan saham-saham terkait komoditas dan keuangan memimpin kenaikan.

Investor juga menyambut baik data yang menunjukkan kepercayaan konsumen di Australia yang membaik pada Juni, mencatat kenaikan 1,7 persen menjadi 83,6 dari bulan sebelumnya.

Pasar sekarang menantikan angka inflasi bulanan Australia pada Rabu esok untuk menilai prospek kebijakan moneter dalam negeri.

Saham-saham energi memimpin kenaikan karena harga minyak melonjak lebih dari 1 persen semalam, dengan pemimpin sektor Woodside Energy dan Santos masing-masing menguat 2,6 persen dan 1,5 persen.

Saham penambang bijih besi kelas berat dan bank juga menguat, termasuk BHP Group (0,7 persen), Fortescue (0,5 persen), Rio Tinto (0,6 persen), Commonwealth Bank (0,8 persen), Westpac Banking (0,8 persen) dan National Australia Bank (1 persen). (ADF)

SHARE