MARKET NEWS

Bursa Asia Menguat, Tak Terpengaruh Pelemahan Wall Street

TIM RISET IDX CHANNEL 04/10/2024 09:37 WIB

Bursa saham Asia cenderung menguat pada perdagangan Jumat (4/10) pagi, seiring investor mencerna stimulus pemerintah China dan ketegangan geopolitik.

Bursa Asia Menguat, Tak Terpengaruh Pelemahan Wall Street. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia cenderung menguat pada perdagangan Jumat (4/10) pagi, seiring investor mencerna stimulus pemerintah China dan ketegangan geopolitik.

Menurut data pasar, pukul 09.30 WIB, Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,46 persen.

Nikkei mengalami beberapa sesi yang fluktuatif pekan ini, di tengah investor mengamati prospek suku bunga domestik.

Pejabat Jepang, termasuk Perdana Menteri Shigeru Ishiba, menyatakan pada pekan ini, kondisi ekonomi negara itu belum mendukung kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Bank of Japan (BOJ), dan bank sentral harus berhati-hati dalam memperketat kebijakan.

Pernyataan ini membuat yen melemah hingga melampaui level JPY147 per dolar Amerika Serikat (AS), meski pada Jumat yen menguat dan terakhir tercatat di 146,60 per dolar.

Meski demikian, mata uang Jepang ini menuju pelemahan mingguan sekitar 3 persen, penurunan terbesar sejak 2016.

Selain Nikkei, Hang Seng Hong Kong meningkat 1,65 persen, KOSPI Korea Selatan tumbuh 0,60 persen.

Berbeda, ASX 200 Australia malah terkoreksi 0,77 persen.

Di sisi lain, pasar di China daratan masih tutup dan akan dibuka kembali pada 8 Oktober usai libur panjang sepekan. Saham-saham China sempat melonjak setelah otoritas mengumumkan serangkaian langkah dukungan pekan lalu.

Wall Street Merah

Indeks utama Wall Street ditutup lebih rendah setelah sempat naik tipis di awal sesi.

Dow Jones Industrial Average turun 0,44 persen menjadi 42.011,59, S&P 500 terkoreksi 0,17 persen menjadi 5.699,94, dan Nasdaq Composite melemah 0,04 persen menjadi 17.918,48.

Data yang dirilis Kamis menunjukkan peningkatan klaim pengangguran di AS, mengindikasikan kelemahan pasar tenaga kerja, tetapi aktivitas sektor jasa tetap kuat.

Laporan penting nonfarm payrolls (NFP) untuk September akan dirilis Jumat ini, yang diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai prospek suku bunga Bank Sentral AS  Federal Reserve (The Fed).

Diperkirakan ekonomi AS menambah 140.000 pekerjaan bulan lalu, sedikit turun dari peningkatan 142.000 pada Agustus.

Menjelang rilis laporan tersebut, dolar AS bertahan di dekat level tertinggi enam minggu terhadap sekeranjang mata uang dan terakhir berada di 101,92.

Di sisi positif, pekerja pelabuhan dan operator di AS mencapai kesepakatan sementara yang langsung mengakhiri mogok selama tiga hari yang menghentikan pengiriman di Pantai Timur dan Teluk AS, menurut kedua belah pihak pada Kamis.

Serangkaian data yang dirilis pekan ini menunjukkan ekonomi AS masih dalam kondisi kuat, dengan aktivitas sektor jasa mencapai level tertinggi dalam 1,5 tahun pada September berkat pesanan baru yang kuat. Laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja pada Kamis menunjukkan pasar tenaga kerja tetap stabil di akhir kuartal III-2024.

Hal ini membuat trader mengurangi prediksi pemotongan suku bunga 50 basis poin oleh The Fed bulan depan, dengan peluang skenario tersebut turun menjadi 35 persen. (Aldo Fernando)

SHARE