Bursa Asia Menguat usai Rilis Inflasi AS dan Kontraksi PDB Jepang
Bursa Asia menguat pada perdagangan Kamis (16/5/2024) seiring rilis terbaru data inflasi Amerika Serikat (AS) dan membuat Wall Street berpesta semalam.
IDXChannel - Bursa Asia menguat pada perdagangan Kamis (16/5/2024) seiring rilis terbaru data inflasi Amerika Serikat (AS) dan membuat Wall Street berpesta semalam.
Tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 3,4 persen pada April 2024 dari 3,5 persen pada bulan sebelumnya, yang merupakan angka tertinggi sejak September 2023.
Angka ini sejalan dengan perkiraan pasar. Inflasi stabil pada kelompok makanan (2,2 persen) dan melambat pada kelompok tempat tinggal (5,5 persen vs 5,7 persen) sementara harga terus menurun pada kendaraan baru (-0,4 persen vs -0,1 persen) dan mobil serta truk bekas (-6,9 persen vs -2,2 persen).
Saham-saham di Australia, China, Korea Selatan, Jepang dan Hong Kong dibuka menguat.
Pada pukul 09.00, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,53 persen di level 19.174. Pada saat yang sama, indeks saham Nikkei 225 Jepang menguat 0,7 persen di level 38.655, tertinggi dalam empat minggu.
Sementara indeks ASX 200 Australia menguat paling tebal 1,71 persen di level 7.886 dan menjadi kenaikan tertinggi dalam 5 minggu, mengikuti kenaikan Wall Street semalam. (Lihat grafik di bawah ini.)
Indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,91 persen di level 2.755 dan indeks Shanghai Composite menguat 0,28 persen pada saat bersamaan di level 3.128.
Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,75 persen di 7.234 pada 09.13 WIB. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup menguat 1,36 persen ke level 7.179,83.
Indeks utama Wall Street mencatat rekor penutupan pada perdagangan Rabu (15/5/2024) waktu setempat dengan kenaikan lebih dari 1 persen.
Hal ini terjadi setelah kenaikan inflasi harga konsumen dan meningkatkan harapan investor terhadap penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 349,89 poin, atau 0,88 persen, menjadi 39,908.00 sedangkan S&P 500 (.SPX) naik 61,47 poin, atau 1,17 persen, pada 5,308.15. Sementara Nasdaq Composite (.IXIC), naik 231,21 poin, atau 1,40 persen, menjadi 16,742.39, menjadi rekor penutupan tertinggi kedua dalam beberapa hari terakhir.
Sementara indeks Jepang bergerak beragam saat investor menilai data terbaru produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama Jepang.
Perekonomian Jepang dilaporkan mengalami kontraksi sebesar 2 persen secara tahunan pada kuartal pertama tahun ini, lebih buruk dari ekspektasi pasar sebesar 1,5 persen karena konsumsi swasta turun selama empat kuartal berturut-turut.
Angka-angka terbaru ini memperumit langkah Bank Sentral Jepang, yang perlu menyeimbangkan dukungannya terhadap perekonomian dengan upaya mempertahankan mata uang yang lemah.
Saham-saham teknologi memimpin kenaikan, dengan saham Tokyo Electron (3,6 persen), Disco Corp (3 persen), Lasertec (1,9 persen), SoftBank Group (2,1 persen) dan Advantest (2,6 persen). Sementara kerugian tajam terlihat pada Mitsubishi UFJ (-5,2 persen) dan Toyota Motor (-2,1 persen). (ADF)