MARKET NEWS

Bursa Asia Naik, Ikuti Penguatan Wall Street AS

TIM RISET IDX CHANNEL 05/12/2024 10:06 WIB

Bursa saham Asia naik pada Kamis (5/12/2024), mengikuti rekor tertinggi yang dicapai bursa Amerika Serikat (AS) alias Wall Street.

Bursa Asia Naik, Ikuti Penguatan Wall Street AS. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Bursa saham Asia naik pada Kamis (5/12/2024), mengikuti rekor tertinggi yang dicapai bursa Amerika Serikat (AS) alias Wall Street.

Kenaikan ini dipicu oleh data sektor jasa AS yang melemah, sehingga meningkatkan optimisme investor bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga.

Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang mencatat penurunan tipis pada awal perdagangan, seiring aksi jual di Hong Kong mengimbangi kenaikan di Australia dan Jepang.

Indeks Nikkei Jepang naik sekitar 0,62 persen ke level tertinggi tiga pekan, Topix Jepang tumbuh 0,18 persen.

Kemudian, Shanghai Composite mendaki 0,15 persen, ASX 200 Australia menghijau 0,26 persen, dan STI Index Singapura terapresiasi 0,94 persen.

Berbeda, Hang Seng Hong Kong melemah 1,14 persen.

Di Korea Selatan, Indeks KOSPI terkoreksi 0,26 persen setelah gejolak akibat percobaan pemberlakuan darurat militer oleh presiden pada Selasa malam yang memicu krisis politik.

Dalam sepekan terakhir, pasar hampir sepenuhnya memperhitungkan potensi tambahan pemangkasan suku bunga AS pada 2025, dengan peluang penurunan suku bunga di Desember naik dari 50 persen menjadi sekitar 75 persen.

Sementara itu, survei ISM AS yang diawasi ketat menunjukkan aktivitas sektor jasa melambat pada November setelah mencatatkan lonjakan dalam beberapa bulan terakhir.

Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun turun tiga basis poin menjadi 4,182 persen dan stabil selama perdagangan Asia.

Ketua The Fed Jerome Powell memberikan pernyataan yang seimbang dalam acara New York Times pada Rabu, menyebut kondisi ekonomi masih baik, meskipun tidak secara tegas menolak ekspektasi pasar terkait penurunan suku bunga.

Sebelumnya, Gubernur The Fed Christopher Waller mengindikasikan kecenderungan untuk mendukung penurunan suku bunga pada Desember.

Di sisi lain, data penjualan ritel Eropa dan pesanan pabrik Jerman akan dirilis hari ini, meskipun fokus utama pekan ini adalah data ketenagakerjaan AS pada Jumat. Angka yang kuat dapat membalikkan pergerakan di pasar obligasi.

"Secara umum, data ekonomi AS tetap cukup tangguh," ujar Kepala Ekonom RBC Capital Markets di Sydney, Su-Lin Ong.

Dia mencatat, estimasi GDPNow dari Fed Atlanta yang menunjukkan pertumbuhan solid sebesar 3,2 persen pada kuartal IV-2024.

"Kami pikir pasar terlalu berlebihan dalam memperhitungkan kemungkinan ini," katanya.

Semalam, Indeks Dow Jones Industrial Average di Wall Street AS mencatatkan penutupan di atas level 45.000 untuk pertama kalinya.

Sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite memperpanjang rekor kenaikan mereka seiring pasar mencermati pernyataan terbaru Ketua The Fed Jerome Powell.

Dow naik 0,7 persen ke 45.014, sementara Nasdaq yang berfokus pada sektor teknologi mendaki 1,3 persen ke 19.735,1. S&P 500 menguat 0,6 persen ke 6.086,5.

Sektor teknologi mencatat kenaikan terbesar di antara sektor lainnya, sementara sektor energi mengalami penurunan paling tajam. (Aldo Fernando)

SHARE