Bursa Asia Serentak Melemah, Dibayangi Keputusan The Fed dan Konflik Iran-Israel
Bursa saham Asia melemah pada Kamis (19/6/2025) seiring kekhawatiran investor terhadap kemungkinan keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam konflik Iran-Israel.
IDXChannel - Bursa saham Asia melemah pada Kamis (19/6/2025) seiring kekhawatiran investor terhadap kemungkinan keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam perang udara antara Israel dan Iran yang telah berlangsung selama sepekan.
Presiden AS Donald Trump masih membuat dunia menebak-nebak soal apakah Negeri Paman Sam akan bergabung dalam serangan udara Israel terhadap fasilitas nuklir Iran. Saat berbicara di depan Gedung Putih pada Kamis, Trump hanya mengatakan, "Mungkin saya akan melakukannya, mungkin tidak."
Harian The Wall Street Journal melaporkan, Trump telah menyetujui rencana serangan terhadap Iran kepada para penasihat seniornya, namun menunda pemberian perintah akhir untuk melihat apakah Teheran akan menghentikan program nuklirnya.
Indeks Nikkei Jepang turun 0,74 persen, tertekan oleh penguatan yen yang dapat mengurangi nilai pendapatan eksportir besar Jepang. Indeks utama Taiwan turun 0,9 persen dan Hang Seng di Hong Kong melemah 1,33 persen.
Shanghai Composite berkurang 0,35 persen, STI Singapura terkoreksi 0,24 persen, dan KOSPI Korea Selatan tergerus 0,45 persen.
Kontrak berjangka S&P 500 AS juga mengarah turun 0,4 persen, meski sebagian besar pasar AS — termasuk Wall Street dan pasar obligasi — tutup pada Kamis karena libur nasional.
“Pelaku pasar masih gelisah dan diliputi ketidakpastian,” kata analis pasar senior di Capital.com, Kyle Rodda, dikutip Reuters.
Ia menambahkan, “Spekulasi terus berkembang—kemungkinan juga sengaja disebarkan oleh pemerintahan Trump—bahwa AS akan ikut campur. Jika itu terjadi, eskalasi konflik akan signifikan dan bisa memicu balasan langsung dari Iran terhadap AS.”
“Skenario seperti itu akan meningkatkan risiko konflik regional yang lebih luas, berdampak pada pasokan energi global, dan kemungkinan menekan pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
Yen menguat 0,2 persen ke JPY144,92 per USD. Dolar AS sendiri juga diminati sebagai aset aman, naik 0,1 persen terhadap euro ke USD1,1472 dan naik 0,2 persen terhadap pound sterling ke USD1,3398. Sementara franc Swiss sedikit turun 0,1 persen ke USD0,8193.
Bank of England (BOE) dan Bank Sentral Swiss (SNB) dijadwalkan mengumumkan kebijakan moneternya hari ini. BOE diperkirakan mempertahankan suku bunga, sementara SNB kemungkinan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Sementara itu, Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) menyampaikan sinyal yang beragam. The Fed mempertahankan suku bunga, sesuai ekspektasi, dan tetap memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing seperempat poin tahun ini.
Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan nada hati-hati terkait pelonggaran lanjutan, dengan mengatakan bahwa ia memperkirakan inflasi yang signifikan ke depan akibat tarif perdagangan agresif dari pemerintahan Trump. (Aldo Fernando)