MARKET NEWS

Bursa Asia Tergelincir, Tekanan Datang dari Kejatuhan Saham AI di Wall Street

TIM RISET IDX CHANNEL 07/11/2025 09:13 WIB

Bursa saham Asia merosot pada perdagangan Jumat (7/11/2025) pagi mengikuti koreksi di Wall Street berkat tertekannya saham-saham terkait kecerdasan buatan (AI).

Bursa Asia Tergelincir, Tekanan Datang dari Kejatuhan Saham AI di Wall Street. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia merosot pada perdagangan Jumat (7/11/2025) pagi mengikuti koreksi di Wall Street berkat tertekannya saham-saham terkait kecerdasan buatan (AI).

Indeks Nikkei Jepang anjlok 2,00 persen pada perdagangan pagi dan menuju penurunan mingguan sebesar hampir 5 persen, yang menjadi penurunan terbesar sejak akhir Maret. Di Seoul, Kospi juga melemah 1,91 persen dan mencatat penurunan mingguan lebih dari 3 persen, terburuk sejak periode yang sama.

Saham-saham teknologi, termasuk produsen chip dan kabel, menjadi pemberat utama. Softbank Group turun lebih dari 20 persen sepanjang pekan.

Setali tiga uang, Indeks Shanghai Composite terbenam 0,19 persen, Hang Seng Hong Kong berkurang 0,79 persen, dan ASX 200 Australia melemah 0,33 persen.

Berbeda, STI Singapura menguat 0,32 persen.

Investor di Asia menanti rilis data perdagangan China untuk Oktober yang akan keluar hari ini. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan ekspor tumbuh 3 persen secara tahunan, melambat dari 8,3 persen pada September, sementara impor diperkirakan turun 3,2 persen dari kenaikan 7,4 persen sebelumnya.

Pasar saham yang sarat emiten teknologi tampak menuju penurunan mingguan terdalam dalam tujuh bulan, seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa reli saham berbasis kecerdasan buatan telah berjalan terlalu jauh.

Kontrak berjangka (futures) S&P 500 dan Nasdaq 100 memang sedikit menguat di sesi Asia, namun semalam indeks Nasdaq turun 1,9 persen.

Secara mingguan, indeks teknologi terbesar dunia tersebut telah turun 2,8 persen, berpotensi mencatat penurunan terbesar sejak Maret, setelah sebelumnya sempat melonjak lebih dari 50 persen dari level terendah saat kebijakan tarif diumumkan pada April.

Tidak ada pemicu tunggal yang jelas untuk koreksi saham-saham terkait AI. Namun reaksi pasar atas laporan laba terbaru menunjukkan kekhawatiran soal kemungkinan gelembung dan pertanyaan mengenai profitabilitas mulai muncul.

Akhir bulan lalu, saham Meta sempat anjlok setelah perusahaan mengumumkan belanja modal besar untuk pembangunan pusat data dalam dorongan AI. Saham Palantir Technologies juga terkoreksi meski berhasil melampaui perkiraan laba.

“Kadang pergeseran itu terjadi perlahan, ketika semakin banyak investor merasa sudah cukup untung dan memilih mencairkan sebagian posisi,” ujar Kepala Strategi Ekuitas Asia Pasifik di HSBC, Herald van der Linde.

Linde menambahkan, “Lalu yang lain ikut melihat, dan muncul dinamika sentimen pasar yang bergerak dengan sendirinya. Itu mungkin sedang terjadi sekarang.”

S&P 500 ditutup turun 1,1 persen, Dow Jones tergerus 0,84 persen, dan Nasdaq merosot 1,90 persen. Sementara indeks Philadelphia Semiconductor jatuh 2,4 persen. (Aldo Fernando)

SHARE