MARKET NEWS

Bursa Asia Terkoreksi, Tersengat Pelemahan Wall Street

TIM RISET IDX CHANNEL 21/08/2024 09:35 WIB

Bursa saham asia melemah di awal perdagangan Rabu (21/8/2024), mengikuti koreksi di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) semalam.

Bursa Asia Terkoreksi, Tersengat Pelemahan Wall Street. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham asia melemah di awal perdagangan Rabu (21/8/2024), mengikuti koreksi di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) semalam.

Menurut data pasar, pukul 09.25 WIB, indeks Nikkei 225 turun 0,73 persen, sedangkan indeks TOPIX Jepang merosot 0,77 persen, seiring penguatan yen semalam membebani saham domestik.

Hang Seng Hong Kong juga terdepresiasi, yakni sebesar 0,72 persen, dan Shanghai Composite berkurang 0,29 persen.

Indeks Straits Times Singapura juga minus 0,30 persen, bersama KOSPI Korea Selatan (-0,28 persen), dan ASX 200 Australia (0,53 persen).

Semalam, indeks acuan saham AS turun pada Selasa karena pasar menunggu risalah rapat kebijakan moneter bank sentral Federal Reserve (The Fed) pada Juli.

Indeks Nasdaq Composite turun 0,3 persen menjadi 17.816,9, sementara Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 masing-masing tergelincir 0,2 persen menjadi 40.835 dan 5.597,1.

Sektor energi mengalami penurunan terbesar, turun 2,7 persen, sementara barang konsumsi utama memimpin penguatan.

Mengutip MT Newswires, Rabu (21/8), risalah rapat Fed bulan Juli dijadwalkan akan dirilis pada Rabu. Dalam rapat bulan lalu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen, menjadikannya jeda ke delapan secara berturut-turut.

Pada saat itu, FOMC menyatakan bahwa inflasi tetap "cukup tinggi" meskipun telah menurun selama setahun terakhir.

Para pembuat kebijakan mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2022 untuk meredam inflasi, dengan kenaikan suku bunga terakhir terjadi pada Juli 2023.

Pasar juga akan memantau pernyataan Ketua Fed Jerome Powell pada Jumat di simposium ekonomi tahunan di Jackson Hole, Wyoming, untuk mencari petunjuk terkait kemungkinan pelonggaran moneter.

Saat ini, terdapat probabilitas sebesar 68 persen bahwa FOMC akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan, dengan peluang sisanya mengarah pada pengurangan yang lebih agresif sebesar 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.

Imbal hasil obligasi AS bertenor dua tahun turun 7,6 basis poin menjadi 3,99 persen pada Selasa, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun turun 5,7 basis poin menjadi 3,81 persen. (Aldo Fernando)

SHARE