MARKET NEWS

Bursa Buka 'Gembok', Saham PANI Gerak Liar dan Melejit 7 Persen

TIM RISET IDX CHANNEL 19/07/2022 10:36 WIB

Penguatan ini terjadi usai pihak bursa kembali membuka suspensi (penghentian perdagangan sementara) saham PANI mulai pagi ini.

Bursa Buka 'Gembok', Saham PANI Gerak Liar dan Melejit 7 Persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga saham emiten produsen kaleng blek PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) melesat di awal perdagangan hari ini, Senin (19/7/2022). Penguatan ini terjadi usai pihak bursa kembali membuka suspensi (penghentian perdagangan sementara) saham PANI mulai pagi ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.27 WIB, saham PANI terkerek naik 7,14% ke Rp10.500/saham. Di awal perdagangan tadi, saham PANI sempat menyentuh level tertinggi Rp11.250/saham.

Nilai transaksi saham PANI mencapai Rp3,55 miliar, kendati volume perdagangan hanya 342ribu saham.

Setidaknya sejak 11 Juli atau Senin menggu lalu, saham PANI 5 kali melonjak dan 2 kali stagnan.

Dengan ini, dalam sepekan saham PANI melejit 27,66%, dalam sebulan terbang 134,38%. Sementara, sejak awal tahun (ytd) meroket 508,70%.

Sebelumnya, pihak bursa sempat ‘menggembok’ saham PANI dalam rangka cooling down pada Senin kemarin, 18 Juli 2022.

"Diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan Saham PANI di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 19 Juli 2022," demikian surat yang ditandatangani P.H Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Endra Febri Styawan dan P.H Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Mulyana, Senin (18/7/2022).

PANI juga masuk dalam radar pantauan usai mengalami peningkatan harga saham di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA) pada 7 Juli 2022.

Adapun emiten produsen kemasan kaleng ini menargetkan pendapatan tumbuh 100 persen setelah melebarkan bisnisnya ke properti dan mengakuisisi PT Bangun Kosambi Sukses (BKS).

Direktur Utama PANI Prilli Budi Pasravita Soetantyo mengatakan, pihaknya melihat prospek pengembangan bisnis cold storage masih terbuka lebar. Hal ini karena pasar telah terbuka dan permintaan yang meningkat dibandingkan ketika Covid-19.

"Kami melihat ada prospek, apalagi di bisnis cold storage karena sekarang pasar sudah terbuka dan permintaan juga sudah tinggi kembali dibanding saat Covid-19," ujar Prilli beberapa waktu lalu. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE