Bursa Saham AS Berakhir Menguat di Tengah Konflik Israel-Iran
Bursa Saham AS atau Wall Street ditutup menguat, di mana S&P 500 naik 1 persen pada Senin.
IDXChannel - Bursa Saham AS atau Wall Street ditutup menguat, di mana S&P 500 naik 1 persen pada Senin. Hal ini didukung oleh proyeksi akan berakhirnya konflik Israel-Iran lebih cepat daripada perkiraan meskipun ada laporan yang saling bertentangan tentang apakah Iran sedang mencari gencatan senjata dengan Israel.
Namun di sisi lain, Iran membantah laporan bahwa mereka telah menghubungi perantara di Timur Tengah untuk menekan Presiden Donald Trump agar menjadi perantara gencatan senjata.
Dilansir dari laman Investing Selasa (17/6/2025), pada pukul 4:00 p.m. ET (20:00 GMT), Dow Jones Industrial Average naik 317 poin, atau 0,8 persen, S&P 500 naik 1 persen, dan NASDAQ Composite 1,4 persen.
Sebelumnya pada hari itu, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa Iran berusaha untuk mengakhiri permusuhan dengan Israel. Tehran meminta Qatar, Arab Saudi, dan Oman untuk mendesak Trump agar menggunakan pengaruhnya terhadap Israel guna menyetujui gencatan senjata segera.
Laporan tersebut memicu harapan akan berakhirnya konflik Iran-Israel sehingga mendorong harga minyak turun dan memicu sentimen risiko. Di sisi lain, Federal Reserve akan mengadakan dimulai pada Selasa dan diperkirakan mempertahankan suku bunga sekitar 4,5 persen.
Namun, fokus sebagian besar akan tertuju pada apakah bank sentral akan memberi sinyal penurunan suku bunga terutama dalam menghadapi inflasi AS yang lebih rendah dan tanda-tanda ekonomi yang mereda.
Bank sentral sejauh ini sudah mempertahankan pendiriannya bahwa suku bunga akan tetap dan tidak berubah dalam waktu dekat. Namun, data inflasi yang rendah dari perkiraan ditambah dengan tanda-tanda tenaga kerja yang rendah sehingga pertumbuhan ekonomi menurun memicu taruhan bahwa Fed dapat mengubah situasinya dalam beberapa bulan mendatang.
The Fed juga menghadapi tekanan yang meningkat dari Presiden Donald Trump untuk memangkas suku bunga. Sebelumnya, Bank sentral telah memangkas suku bunga sebesar 1 persen pada 2024, tetapi memperkirakan laju pemangkasan yang jauh lebih lambat pada 2025 karena ketidakpastian atas inflasi dan ekonomi. Sebagian besar ketidakpastian ini berasal dari tarif perdagangan Trump dan dampak potensialnya.
Para Pemimpin KTT G7 Bertemu di Kanada
Para pemimpin dari negara-negara G7 bertemu di Kanada pekan ini. Perdana Menteri Kanada Mark Carney menekankan bahwa pertemuan puncak tersebut akan mendorong terciptanya perdamaian dan keamanan, meskipun ia telah mengisyaratkan bahwa Ottawa dapat membalas AS jika Gedung Putih tidak mencabut tarifnya atas baja dan aluminium.
Saham Roku menguat karena kerja sama dengan Amazon. Dalam berita perusahaan, saham Roku (NASDAQ:ROKU) naik tajam setelah perusahaan mengumumkan kemitraan eksklusif dengan Amazon (NASDAQ:AMZN) Ads.
Sedangkan saham United States Steel (NYSE:X) melonjak setelah Presiden AS Donald Trump menyetujui kemitraan antara pembuat baja tersebut dan Nippon Steel Jepang. Sementara Sarepta Therapeutics (NASDAQ:SRPT) merosot setelah perusahaan tersebut mengungkapkan kasus kedua kematian pasien akibat gagal hati akut setelah menerima terapi gen untuk bentuk distrofi otot yang langka.
(kunthi fahmar sandy)