Bursa Saham AS Berakhir Mixed usai Trump Pertimbangkan Tarif 15-20 Persen ke UE
Dengan tenggat waktu tarif 1 Agustus yang semakin dekat, Trump tampaknya meningkatkan tekanan pada UE.
IDXChannel - Bursa Saham AS atau Wall Street berakhir bervariasi, di mana Indeks S&P 500 mencatatkan kenaikan mingguan meskipun ditutup stagnan setelah Financial Times melaporkan bahwa Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk mengenakan tarif setidaknya 15 persen hingga 20 persen pada barang-barang impor dari Uni Eropa.
Dilansir dari laman Investing Sabtu (19/7/2025), pada pukul 16.00 ET (20.00 GMT), Dow Jones Industrial Average turun 142 poin, atau 0,3 persen, indeks S&P 500 turun 0,01 persen, dan NASDAQ Composite naik 0,1 persen.
Adapun tarif 15-20 persen yang sedang dipertimbangkan presiden untuk dikenakan pada impor Uni Eropa, bahkan jika kesepakatan tercapai akan berada di atas tarif 10 persen yang diharapkan Uni Eropa mengartikan bahwa negosiasi mungkin telah terhenti.
Dengan tenggat waktu tarif 1 Agustus yang semakin dekat, Trump tampaknya meningkatkan tekanan pada UE untuk memaksa blok tersebut membuat konsesi yang lebih besar.
Laba Terus Melonjak
Di sisi lain, investor mencerna lebih banyak hasil kuartalan sebagai awal yang positif untuk musim pendapatan kuartalan yang baru. Saham American Express (NYSE:AXP) naik setelah raksasa kartu kredit tersebut melampaui estimasi laba kuartal kedua, didorong oleh belanja yang kuat oleh para pemegang kartu kayanya.
Saham 3M Company (NYSE:MMM) naik setelah raksasa industri tersebut menaikkan proyeksi laba setahun penuhnya, karena langkah-langkah pemotongan biaya dan upaya untuk fokus pada produk-produk bermargin tinggi membuahkan hasil.
Lalu saham Charles Schwab (NYSE:SCHW) naik setelah raksasa jasa keuangan tersebut melaporkan laba kuartal kedua dan didorong oleh pertumbuhan aset klien yang kuat dan peningkatan margin bunga.
Netflix (NASDAQ:NFLX) juga akan menjadi sorotan, setelah raksasa streaming tersebut melaporkan pendapatan kuartalan yang solid dan menaikkan proyeksi pendapatan tahunannya setelah penutupan perdagangan pada hari Kamis.
Meskipun demikian, saham Netflix merosot setelah hasilnya gagal memenuhi ekspektasi analis yang tinggi. Harga saham Netflix telah melonjak lebih dari 43 persen sepanjang tahun ini, didukung oleh harapan bahwa perusahaan tersebut akan terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain paling dominan di sektor streaming.
Akan ada juga serangkaian laporan pendapatan utama minggu depan, termasuk laporan dari Coca-Cola (NYSE:KO), Texas Instruments (NASDAQ:TXN), Alphabet (NASDAQ:GOOGL), dan Tesla (NASDAQ:TSLA).
(kunthi fahmar sandy)