MARKET NEWS

Bursa Saham AS Ditutup Menguat usai Powell Isyaratkan Pangkas Suku Bunga

Kunthi Fahmar Sandy 23/08/2025 06:21 WIB

Dow Jones Industrial Average naik 846 poin atau 1,9 persen hingga mencapai rekor penutupan baru di 45.631,74. Indeks S&P 500 naik 1,6 persen

Bursa Saham AS Ditutup Menguat usai Powell Isyaratkan Pangkas Suku Bunga (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Bursa Saham AS atau Wall Street berakhir menguat, indeks Dow ditutup pada rekor tertinggi pada hari Jumat.

Hall tersebut karena harapan kembali muncul untuk penurunan suku bunga pada bulan September, sehingga mendorong imbal hasil Treasury lebih rendah dan saham teknologi lebih tinggi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan bahwa Fed terbuka untuk memangkas suku bunga paling cepat bulan depan.

Dilansir dari laman Investing Sabtu (23/8/2025), pada pukul 16.00 ET (20.00 GMT), Dow Jones Industrial Average naik 846 poin atau 1,9 persen hingga mencapai rekor penutupan baru di 45.631,74. Indeks S&P 500 naik 1,6 persen, dan NASDAQ Composite naik 2 persen.

Di sisi lain, Powell berbicara di Simposium Jackson Hole di Wyoming, dan mengindikasikan bahwa ekonomi AS berada pada posisi yang cukup goyah sehingga bank sentral mungkin perlu segera memangkas suku bunga.

 "Risiko penurunan lapangan kerja meningkat," kata Powell dalam pidato yang telah disiapkan untuk pidato utamanya di simposium tahunan tersebut.

Sementara kemungkinan tarif pemerintahan Trump hanya memiliki efek jangka pendek terhadap inflasi adalah wajar.

"Dengan kebijakan yang berada di wilayah restriktif, prospek dasar dan pergeseran keseimbangan risiko mungkin memerlukan penyesuaian sikap kebijakan kami," tutur dia.

Pidato Powell disampaikan di tengah meningkatnya keraguan mengenai apakah The Fed memiliki cukup dorongan untuk memangkas suku bunga pada bulan September, namun pasar sekarang tampaknya memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga lagi pada akhir tahun.

"Ini adalah pernyataan eksplisit seperti 'kami mungkin akan memangkas suku bunga pada bulan September' seperti yan diharapkan dari Ketua The Fed," kata analis di Vital Knowledge, dalam sebuah catatan.

Namun, meskipun Powell lebih dovish dibandingkan saat terakhir kali berbicara pada bulan Juli, pidato ini bukanlah pidato yang sangat dovish secara absolut. Ia masih khawatir tentang inflasi dan memperingatkan bahwa tarif dapat menyebabkan kenaikan harga yang lebih persisten. Selain itu, meskipun penciptaan lapangan kerja menurun, kelesuan pasar kerja BUKAN disebabkan oleh penurunan pasokan tenaga kerja (akibatnya, angka impas bagi perekonomian AS telah bergerak lebih rendah).

Imbal hasil obligasi Treasury 2 tahun turun tajam karena pasar hampir sepenuhnya memperhitungkan peluang penurunan suku bunga untuk bulan September.

Ketegangan perdagangan AS-Kanada mereda.

Kanada mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan menurunkan sebagian besar tarif balasannya sebesar 25 persen atas barang-barang AS, tepat sebelum peninjauan perjanjian AS-Meksiko-Kanada dalam beberapa bulan mendatang.

Kanada telah memberlakukan tarif sebagai balasan terhadap langkah Presiden Trump yang mengenakan bea masuk sebesar 25 persen atas baja dan aluminium. Namun, Kanada menyatakan bahwa tarif atas otomotif, baja, dan aluminium AS akan tetap berlaku.

UBS pun menaikkan target S&P 500; Intel melonjak setelah Trump mengatakan pemerintah AS akan mengambil hampir 10 persen saham di produsen cip tersebut.

Musim laporan keuangan kuartal kedua sebagian besar telah berakhir, dan UBS telah menaikkan target harga untuk S&P 500, dengan alasan pendapatan kuartal kedua yang kuat dan kondisi ekonomi yang membaik.

Bank investasi tersebut menaikkan target akhir tahun S&P 500 menjadi 6.600 dan target Juni 2026 menjadi 6.800, dengan indeks ditutup pada hari Kamis di level 6.370,17.

Musim laporan keuangan kuartal kedua terbukti sangat kuat, dengan pertumbuhan laba S&P 500 sebesar 8 persen, melampaui ekspektasi awal UBS sebesar 5 persen. Sedangkan saham teknologi Magnificent 7 menghasilkan pertumbuhan 30 persen, melampaui perkiraan bank sebesar 20 persen. 

Perusahaan median melampaui perkiraan sebesar 4,5 poin persentase, lebih tinggi dari rata-rata 3,5 poin persentase. UBS mencatat bahwa proyeksi kuartal ketiga juga positif, menunjukkan tidak ada perlambatan pertumbuhan laba meskipun barang-barang yang dikenakan tarif kini telah tersedia di rak-rak toko.

Di tempat lain, Meta Platforms (NASDAQ:META) menandatangani kesepakatan senilai USD10 miliar dengan Google (NASDAQ:GOOGL) milik Alphabet, menurut laporan Information, yang akan memungkinkan pemilik Facebook tersebut menggunakan server, penyimpanan, dan layanan Google Cloud lainnya selama enam tahun ke depan.  

Meta, bersama dengan apa yang disebut AI Hyperscaler di Wall Street, berlomba membangun AI superintelijen di tengah meningkatnya seruan dari investor untuk mendapatkan imbal hasil atas ratusan miliar dolar yang digelontorkan untuk pengembangan AI.

Saham NVIDIA Corporation (NASDAQ:NVDA) anjlok menyusul laporan bahwa perancang chip tersebut telah meminta beberapa pemasok komponen untuk menghentikan produksi chip kecerdasan buatan H20 khusus China, di tengah meningkatnya pengawasan terhadap chip dari Beijing tersebut.

Saham Workday (NASDAQ:WDAY) juga anjlok setelah perusahaan perangkat lunak sumber daya manusia tersebut tidak mengubah proyeksi pendapatan langganannya, terlepas dari sedikit dorongan dari akuisisi Paradox.

Sementara saham BJs Wholesale Club (NYSE:BJ) naik setelah operator klub grosir tersebut menaikkan proyeksi pendapatan setahun penuhnya karena mencapai tonggak sejarah 8 juta anggota.

Saham Intuit (NASDAQ:INTU) tercatat lesu setelah perusahaan perangkat lunak tersebut memperkirakan pertumbuhan pendapatan kuartal pertama di bawah ekspektasi, terpukul oleh kinerja yang lesu di platform pemasarannya, Mailchimp.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE