Bursa Saham AS Ditutup Mixed usai Powell Sebut Inflasi Akan Meningkat
Bank sentral AS tak mengubah suku bunga, seperti yang diharapkan.
IDXChannel - Bursa Saham AS atau Wall Street ditutup bervariasi dengan Indeks S&P 500 berakhir hampir datar, mengembalikan keuntungan sebelumnya usai Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyebut inflasi harga barang diperkirakan naik selama musim panas karena tarif Trump mulai berlaku bagi konsumen.
Dilansir dari laman Yahoo Finance Jumat (20/6/2025), Bank sentral AS tak mengubah suku bunga, seperti yang diharapkan. Dalam pernyataan tersebut, para pembuat kebijakan mempertahankan ekspektasi untuk dua kali pemotongan suku bunga tahun ini, tetapi minoritas memperkirakan tidak akan ada pemotongan suku bunga sama sekali.
Selain itu, mereka juga sedikit memperlambat laju yang diharapkan menjadi satu pemotongan atau seperempat poin persentase pada 2026 dan 2027.
Beberapa saham tercatat sedikit lebih tinggi sebelum komentar Powell. "Ia menjelaskan dengan cukup jelas bahwa ia tak akan mengubah kebijakan moneter sampai mereka yakin akan dampak tarif terhadap inflasi," kata Peter Cardillo, Kepala Ekonom Pasar di Spartan Capital Securities.
"Jadi, Anda memiliki kombinasi kenaikan imbal hasil, dan fakta bahwa perlu waktu untuk melihat dampak tarif," katanya.
Investor juga telah mencermati perkembangan di Timur Tengah. Beberapa ada yang khawatir tentang kemungkinan keterlibatan militer AS dalam perang udara Israel-Iran.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak tuntutan Trump untuk menyerah tanpa syarat. Trump mengatakan kesabarannya telah habis, meskipun ia tidak menyebutkan apa langkah selanjutnya yang akan diambilnya.
Adapun sektor energi memimpin penurunan di antara sektor-sektor S&P 500, sementara teknologi informasi mengalami kenaikan paling tinggi.
Dow Jones Industrial Average turun 44,14 poin, atau 0,10 persen menjadi 42.171,66, S&P 500 turun 1,85 poin atau 0,03 persen menjadi 5.980,87 dan Nasdaq Composite naik 25,18 poin atau 0,13 persen menjadi 19.546,27.
Sementara itu, data klaim pengangguran awal menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu, tetapi tetap pada level yang konsisten.
"Pesan Powell sesuai dengan apa yang telah dikomunikasikan. Inflasi masih tinggi, tetapi tarif dalam beberapa bulan mendatang akan menjadi kartu liar. Powell mengatakan jika tidak ada tarif, ia akan memangkas suku bunga sekarang," kata Sahak Manuelian, Direktur Pelaksana Perdagangan Ekuitas Global di Wedbush Securities di Los Angeles.
Saham penerbit stablecoin Circle Internet naik 33,8 persen setelah Senat AS meloloskan RUU untuk membuat kerangka regulasi bagi token mata uang kripto yang dipatok dalam dolar atau dikenal sebagai stablecoin.
Pembuat baja Nucor naik 3,3 persen menyusul perkiraan laba kuartal kedua yang melampaui estimasi analis. Jumlah saham yang naik melebihi jumlah saham yang turun dengan rasio 1,28 banding 1 di NYSE.
Di Nasdaq, 2.613 saham naik dan 1.882 saham turun karena saham yang naik jumlahnya lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 1,39 banding 1. Volume di bursa saham AS adalah 16,48 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 17,99 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
(kunthi fahmar sandy)