MARKET NEWS

Bursa Saham AS Kompak Ditutup Melemah Imbas Kekhawatiran Investor pada Tarif Trump

Kunthi Fahmar Sandy 08/07/2025 06:17 WIB

Trump mengumumkan tarif 25 persen pada barang-barang dari Korea Selatan dan Jepang mulai 1 Agustus

Bursa Saham AS Kompak Ditutup Melemah Imbas Kekhawatiran Investor pada Tarif Trump (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Bursa Saham AS atau Wall Street kompak ditutup melemah, dengan indeks S&P 500 ditutup turun setelah Presiden Donald Trump mengumumkan serangkaian tarif termasuk pungutan sebesar 25 persen atas barang-barang Jepang, yang memicu kekhawatiran akan perang dagang global.

Dilansir dari laman Investing Selasa (8/7/2025), pada pukul 4:00 p.m. ET (20:00 GMT), Dow Jones Industrial Average turun 422 poin, atau 0,9 persen, indeks S&P 500 turun 0,8 persen, dan NASDAQ Composite turun 0,9 persen.

Trump mengumumkan tarif 25 persen pada barang-barang dari Korea Selatan dan Jepang mulai 1 Agustus, dengan alasan perlunya memperbaiki defisit perdagangan AS yang sudah berlangsung lama dengan kedua negara tersebut. Pada tahun 2024, defisit barang dengan Jepang mencapai USD68,5 miliar, defisit barang USD66 miliar dengan Korea Selatan, menurut Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat.

Presiden juga mengancam akan meningkatkan tarif jika kedua negara membalas, dengan mengatakan berapa pun jumlah yang dipilih Jepang atau Korea Selatan untuk menaikkannya, AS akan menyamakan dan menambahkannya ke 25 persen.

Trump juga mengumumkan tarif yang lebih tinggi pada beberapa negara lain termasuk Myanmar, Laos, Afrika Selatan, Malaysia, Kazakhstan. Langkah tersebut dilakukan saat berakhirnya jeda terhadap tarif timbal balik Trump sudah semakin dekat, dan pembicaraan perdagangan hanya menghasilkan kesepakatan awal dengan Inggris dan Vietnam, serta gencatan senjata perdagangan dengan China.

Meski demikian, Amerika Serikat akan membuat beberapa pengumuman perdagangan dalam 48 jam ke depan, kata Menteri Keuangan Scott Bessent menjelang tenggat waktu AS pada hari Rabu untuk menyelesaikan pakta perdagangan.

"Banyak orang mengubah nada bicara mereka dalam hal negosiasi. Jadi kotak surat saya penuh tadi malam dengan banyak penawaran baru, banyak proposal baru," kata Bessent. "Jadi ini akan menjadi beberapa hari yang sibuk," ujarnya lagi.

Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat akan mulai mengirimkan surat tarif yang menguraikan tarif baru mereka, meskipun beberapa kebingungan telah terjadi terkait kapan pungutan akan mulai berlaku, dengan laporan media yang menunjukkan bahwa tarif mungkin tak berlaku hingga 1 Agustus.

Pasar juga tidak yakin seberapa tinggi tarif Trump, mengingat bahwa presiden pada awal April mengumumkan tarif setinggi 50 persen pada ekonomi utama, sementara ia juga mengatakan selama akhir pekan bahwa tarif dapat mencapai 60 persen atau 70 persen.

Bahkan Trump juga mengatakan bahwa negara-negara yang beraliansi dengan blok BRICS akan menghadapi pungutan tambahan atas dugaan praktik anti-Amerika. Trump telah berulang kali mengkritik blok tersebut, yang terdiri dari anggota pendiri Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, atas upayanya untuk mengembangkan alternatif perdagangan baru ke Amerika Serikat.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE