Butuh Modal, M Cash (MCAS) Bakal Private Placement 86,79 Juta Saham
PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) bakal menggelar private placement maksimal 86.793.330 (86,79 juta) saham.
IDXChannel - Penyedia kios swalayan digital, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) bakal menggelar private placement atau Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Perseroan akan menerbitkan saham baru maksimal 86.793.330 (86,79 juta) saham.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi BEI, Senin (8/5/2023), jumlah tersebut sebanyak-banyaknya 10 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Saham yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut adalah saham atas nama dan nilai nominal yang sama dengan nilai nominal saham Perseroan yang telah dikeluarkan, yaitu Rp100 per saham saham.
Untuk mengeksekusi rencana private placement ini, perseroan perlu restu pemegang saham independen, sehingga akan diselenggarakan RUPSLB Perseroan pada 14 Juni 2023.
Melalui penerbitan saham baru dengan skema private placement ini, perseroan diharapkan akan mendapatkan alternatif sumber pendanaan untuk kepentingan pelaksanaan dan pengembangan kegiatan usaha perseroan.
Dana yang diraup dari aksi korporasi tersebut, setelah dikurangi biaya-biaya terkait PMTHMETD, rencananya akan digunakan MCAS sepenuhnya untuk investasi dan memperkuat modal kerja guna mendukung pengembangan usaha perseroan.
Sekadar informasi, perseroan mencatatkan penurunan laba periode berjalan sebesar 59,48 persen menjadi Rp8,64 miliar pada kuartal I-2023 dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp21,31 miliar.
Sementara pendapatan perseroan naik 17,45 persen dari Rp3,03 triliun pada tiga bulan pertama 2022 menjadi Rp3,56 triliun di kuartal I ini.
Total liabilitas tercatat naik di akhir Maret 2023 menjadi sebesar Rp808,93 miliar dari kuartal I 2022 yang sebesar Rp732,94 miliar. Sedangkan total ekuitas turun dari 1,37 triliun di kuartal I tahun lalu menjadi Rp1,30 triliun di tiga bulan pertama tahun ini. Sementara nilai aset perseroan mencapai Rp2,10 triliun pada kuartal I-2023.
(FAY)