BYD Borong Lahan, Surya Semesta (SSIA) Cuan Rp105,6 Miliar di Semester I
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencetak laba bersih konsolidasi semester I-2024 sebesar Rp105,6 miliar.
IDXChannel - Emiten Kawasan industri, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencetak laba bersih konsolidasi semester I-2024 sebesar Rp105,6 miliar. Capaian ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu, di mana perseroan membukukan rugi Rp51,2 miliar.
"Kenaikan ini terutama disebabkan oleh transfer saham SSIA dan saham baru PT Suryacipta Swadaya (SCS) kepada PT Puri Bumi Lestari dengan total Rp3,1 triliun," kata manajemen SSIA di keterbukaan informasi BEI, Jumat (2/8).
Realisasi laba ini sejalan dengan pendapatan konsolidasi perseroan yang mencapai Rp2,34 triliun pada semester I-2024 atau naik 27,4 persen dari sebelumnya Rp1,84 triliun di enam bulan pertama 2023.
Kinerja positif ini ditopang dari raihan penjualan pemasaran semester I-2024 yang melejit 12.930 persen menjadi 132,4 hektare senilai Rp1,55 triliun dari sebelumnya hanya 1 hektare senilai Rp18,1 miliar.
"Sebagian besar penjualan pemasaran berasal dari penjualan lahan ke BYD dengan total 108 hektare. Pendirian pabrik EV oleh BYD di Subang Smartpolitan menandai langkah penting dalam mendorong mobilitas berkelanjutan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara," tutur manajemen.
SSIA menaikkan target penjualan pemasaran sepanjang tahun ini untuk Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan dari 65 hektare menjadi 184 hektare (atau Rp2,2 triliun dalam nilai penjualan).
"Dengan asumsi penjualan pemasaran tersebut tercapai dan dibukukan tahun ini, pendapatan konsolidasi 2024 SSIA diperkirakan meningkat sekitar 23 persen menjadi Rp5,6 triliun, dengan laba bersih naik sekitar 182 persen menjadi Rp500 miliar," ujar manajemen.
Sementara itu, total aset SSIA pada semester I-2024 mencapai Rp11,45 triliun atau naik 39,6 persen dibanding kuartal I-2024 sebesar Rp8,2 triliun.
Sementara total ekuitas dan liabilitas, masing-masing Rp5,33 triliun dan Rp3,92 triliun atau naik masing-masing 31,7 persen dan 5,9 persen dari realisasi kuartal I-2024 sebesar Rp4,05 triliun dan Rp3,7 triliun.
(Fiki Ariyanti)