MARKET NEWS

Cara Emiten Unggas (SIPD) Hadapi Fluktuasi Harga Impor Bahan Baku dan Pelemahan Daya Beli

Dinar Fitra Maghiszha 06/06/2025 19:47 WIB

SIPD fokus memperkuat strategi distribusi dan komunikasi dengan regulator, di samping strategi diversifikasi pasokan lokal dan hedging terhadap nilai tukar

Aktivitas produksi pakan unggas oleh emiten unggas SIPD (ilustrasi). (Sreeyasewu.com)

IDXChannel – PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD) menghadapi sejumlah tantangan sepanjang tahun lalu. Bentuknya mulai dari fluktuasi harga bahan baku impor hingga pelemahan daya beli masyarakat.

Kondisi tersebut dinilai menjadi ujian bagi emiten unggas dan pakan ternak tersebut dalam menjaga keberlanjutan bisnisnya. Hal itu terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Buku 2024 di Jakarta, Kamis (5/6/2025).

"Perseroan menghadapi beberapa tantangan yang mempengaruhi kinerja operasional seperti fluktuasi harga bahan impor, nilai tukar rupiah, dan ketidakpastian harga komoditas," kata Direktur Utama SIPD, Sungkono Sadikin, dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Sebagai respons, SIPD menerapkan strategi diversifikasi pasokan lokal dan hedging terhadap nilai tukar. Upaya ini, menurut Sungkono, diharapkan dapat menjaga margin keuntungan tetap stabil. 

Menghadapi penurunan daya beli masyarakat yang berdampak terhadap permintaan produk, SIPD fokus memperkuat strategi distribusi dan komunikasi dengan regulator. Sungkono mengatakan upaya ini diharapkan dapat memastikan stabilitas pasokan dan harga di pasar.

>

"Perubahan regulasi juga menjadi tantangan tersendiri. Kami berupaya terus membangun komunikasi konstruktif dengan para pemangku kebijakan," ujarnya.

Fluktuasi permintaan musiman dan kompetisi harga yang makin ketat diatasi melalui fleksibilitas produksi dan peluncuran promosi berbasis musim. 

Di sisi operasional, SIPD mengandalkan digitalisasi dan teknologi terkini, termasuk smart farm berbasis IoT dan sistem halal blockchain. Langkah tersebut untuk menjaga efisiensi dan kualitas produk. 

"Perseroan terus mengembangkan kapabilitas sumber daya manusia dengan meningkatkan kompetensi karyawan dan kesejahteraan mitra peternak," tuturnya.

Sepanjang 2024, SIPD mencatatkan total penjualan bersih sebesar Rp5,36 triliun.  Segmen pakan ternak menjadi kontributor terbesar dengan Rp2,61 triliun atau 48,71 persen dari total penjualan.

Penyumbang terbesar berikutnya disusul pembibitan dan peternakan ayam sebesar Rp1,51 triliun (28,24 persen), serta ayam potong dan makanan beku senilai Rp1,24 triliun (23,06 persen). 

(Ahmad Islamy Jamil)

SHARE