MARKET NEWS

Catat, Ini Jadwal Sementara Rights Issue Bank Woori (SDRA)

Dinar Fitra Maghiszha 31/01/2024 10:52 WIB

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) menerbitkan jadwal sementara penambahan modal dengan skema rights issue.

Catat, Ini Jadwal Sementara Rights Issue Bank Woori (SDRA) (Foto MNC Media)

IDXChannel - Setelah mendapat restu pemegang saham, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) menerbitkan jadwal sementara penambahan modal dengan skema rights issue.

Ini diterbitkan sambil menunggu tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dijadwalkan pada 8 Maret 2024.

Investor yang berhak atas rights issue wajib tercatat sebagai pemegang saham paling lambat pada 20 Maret 2024 di Pasar Reguler dan Negosiasi, atau 22 Maret 2024 di Pasar Tunai.

Sementara recording date perolehan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) berlangsung pada 22 Maret.

Bagi pemegang saham yang memiliki rights, maka dapat mulai mengonversi menjadi saham, atau memperdagangkan. Diketahui, SDRA belum menetapkan harga pelaksanaan atau exercise price.

Tanggal distribusi HMETD atau rights issue berlangsung pada 25 Maret 2024. Sehari setelahnya, investor dapat memperdagangkan atau mengonversi rights menjadi saham tepat pada 26 Maret-2 April 2024. 

Sementara proses penyerahan saham hasil konversi rights berlangsung mulai 27 Maret-2 April 2024.

Sebagaimana diketahui, SDRA bakal mengeluarkan 6,4 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Keputusan ini disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Gedung Treasury Tower, SCBD, Jakarta Selatan pada Kamis 25 Januari 2024.

“Menyetujui pelaksanaan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) yang akan dilaksanakan setelah efektinya pernyataan pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi, Jumat (26/1/2024).

Sebelumnya, manajemen mengungkapkan aksi korporasi ini ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan, sekaligus pengembangan usaha.

SDRA memproyeksikan rencana penambahan modal ini dapat mempercepat perseroan menjadi bank kategori KBMI 3. 

“Selain itu perseroan juga dapat memperluas ekspansi usaha,” paparnya. 

Manajemen mengingatkan kepada pemegang saham terkait potensi penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi maksimal sebanyak 42,8 persen.

(FAY)

SHARE