MARKET NEWS

Catatkan Profit selama Pandemi, Sarana Mitra Luas (SMIL) Siap IPO

Anggie Ariesta 06/04/2023 10:41 WIB

Sarana Mitra Luas (SMIL) siap IPO setelah mencatatkan profit selama masa pandemi Covid-19 tiga tahun terakhir.

Catatkan Profit selama Pandemi, Sarana Mitra Luas (SMIL) Siap IPO. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melaksanakan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana atau initial public offering (IPO). Perseroan pun optimistis dapat meraih kinerja yang positif usai listing.

Apalagi, perseroan mampu mencatat profit selama pandemi Covid-19. Direktur Sarana Mitra Luas, Winston Suhermin, mengatakan SMIL mencatatkan profit dengan pendapatan yang naik dari tahun 2019 sebesar Rp255 miliar menjadi Rp301 miliar di tahun 2021.

Untuk kinerja tahun 2022 sedikit mengalami penurunan dari laba yang tercatat pada tahun 2021 Rp75 miliar menjadi Rp23 miliar.

"Karena ada beberapa tagihan dari customer kami yang belum dapat kami proses, belum dapat kami akui secara akuntansi, belum dapat kami bukukan juga karena ada proses kontrak yang delay pada 2022 karena pembatasan WFH," jelas Winston dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX Channel, Kamis (6/4/2023).

Untuk tahun 2023, Direktur Utama Sarana Mitra Luas, Hadi Suhermin mengatakan, dengan perolehan dana IPO, perusahaan menargetkan pertumbuhan unit forklift dengan peningkatan pendapatan bersih 40% dari tahun sebelumnya.

"Target pendapatan bersih 40% dikarenakan banyak yang kemarin belum dibukukan dan ditambah lagi pertumbuhan pendapatan di tahun ini," kata Hadi dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX Channel, Kamis (6/4/2023)..

Selain itu, perseroan pun optimisme mampu mencatatkan kinerja positif didukung oleh peningkatan aset, efisiensi utang dan liabilitas pasca pandemi. mengatakan dengan kenaikan aset juga penurunan liabilitas, SMIL dapat mencatatkan peningkatan ekuitas juga.

"Dari Rp249 miliar di 2019 naik menjadi Rp428 miliar di 2022 untuk ekuitas, sedangkan aset dari Rp494 miliar di 2019 naik menjadi Rp607 miliar di 2022," kata Winston.

(FRI)

SHARE