MARKET NEWS

Cek Kinerja IHSG Sebelum Libur, Transaksi Bakal Sepi di Bulan Puasa?

Melati Kristina - Riset 21/03/2023 12:47 WIB

IHSG sebelum liburan awal puasa cenderung menguat meski investor perlu waspada dengan sentimen The Fed hingga sepinya transaksi jelang puasa.

Cek Kinerja IHSG Sebelum Libur, Transaksi Bakal Sepi di Bulan Puasa? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebelum masa libur awal puasa cenderung menguat. Meski demikian, investor perlu mewaspadai sentimen keputusan suku bunga The Fed hingga kecenderungan transaksi IHSG yang sepi menjelang bulan puasa.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (21/3) pukul 11.16 WIB, IHSG menguat hingga 0,76 persen ke level 6.662.

Sementara, pada perdagangan Senin (20/3), IHSG melemah hingga 0,98 persen menjadi 6.612 setelah sebelumnya naik 1,71 persen ke level 6.678 pada penutupan Jumat (17/3).

Adapun, IHSG mencatatkan kinerja yang menguat hingga 0,25 persen selama seminggu belakangan setelah menembus level psikologis 6.500 pada pekan lalu.

Kendati demikian, investor perlu mewaspadai sejumlah sentimen yang dapat memengaruhi kinerja IHSG ke depan. Salah satunya yaitu terkait keputusan suku bunga The Fed pada Kamis (23/3) mendatang.

The Fed bakal menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa (21/3) dan Rabu (22/3) pekan ini waktu Amerika Serikat (AS).

Rapat tersebut sedang ditunggu oleh para investor mengingat pertemuan tersebut dilakukan di tengah krisis perbankan AS.

Sementara, Nomura dalam laporannya pada Selasa (14/3) mengharapkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) untuk meredakan meluasnya dampak Silicon Valley Bank (SVB) dan raksasa perbankan lainnya yang kolaps belakangan ini.

Namun demikian, The Fed berpotensi kembali menaikkan suku bunganya dan meneruskan kebijakan hawkish dalam menekan inflasi.

Financial Times memprediksi, The Fed akan terus menaikkan suku bunga acuannya dan mempertahankan di atas 5,5 persen hingga akhir 2023.

Sementara, menurut survei Financial Times dengan Initiative on Global Markets yang diselenggarakan oleh Booth School of Business University of Chicago, ekonom percaya bahwa bank sentral AS masih akan menaikkan suku bunganya untuk meredakan inflasi yang tinggi dan mengatasi krisis SVB.

Dalam survei yang melibatkan 43 ekonom tersebut, sebesar 49 persen responden memperkirakan tingkat suku bunga The Fed (Federal Funds Rate/FFR) akan mencapai 5,5 persen dan 6 persen pada tahun ini.

Sementara, 16 persen lainnya memperkirakan FFR akan mencapai lebih dari 6 persen hingga akhir 2023. Sisanya, sebanyak 70 persen responden tidak mengharapkan The Fed untuk menaikkan FFR sebelum 2024.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) bakal tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75 persen dan menekankan bahwa tingkat suku bunga saat ini masih dapat menahan inflasi ke kisaran 2 persen ke 4 persen hingga akhir 2023.

Transaksi IHSG Cenderung Sepi Selama Bulan Puasa

Transaksi IHSG belakangan ini cenderung sepi di tengah kekhawatiran investor akan kepastian naiknya suku bunga The Fed. Di samping itu, secara historis transaksi IHSG juga relatif sepi menjelang bulan puasa atau Ramadan.

Melansir riset RHB Sekuritas bertajuk “Market Strategy: Be Defensive Now, Focus on Cyclical Sector in 2H” yang diterbitkan pada Selasa (14/3), transaksi harian IHSG belakangan turun karena investor sedang wait and see.

Tercatat, likuiditas perdagangan IHSG secara year to date (YTD) mencapai Rp10 triliun, yaitu merosot tajam dibanding rata-rata transaksi harian pada 2022 yang mencapai Rp14,7 triliun.

“Kami percaya kebijakan The Fed dalam menaikkan suku bunga di atas dari perkiraan sebelumnya berkontribusi pada penurunan likuiditas perdagangan IHSG karena pasar cenderung menunggu keputusan The Fed sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi dalam jumlah besar,” tulis riset tersebut.

Di sisi lain, secara historis IHSG cenderung sepi menejelang bulan puasa. Sebagai contoh, pada 2020 lalu, rata-rata volume transaksi IHSG saat bulan puasa turun sebesar 16 persen selama bulanan menjadi 4,60 miliar.

Sementara, pada tahun 2019, rata-rata volume transaksi harian IHSG ketika bulan puasa juga merosot hingga 11 persen dibanding bulan sebelumnya, yakni menjadi 9,09 miliar.

Sedangkan, pada 2018 rata-rata volume transaksi harian IHSG pada bulan puasa menguat 6 persen, meski pada tahun 2017 rata-rata volume transaksi harian IHSG di bulan ramadan anjlok hingga 20 persen dibanding bulan sebelumnya.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE