MARKET NEWS

Cenderung Sideways, IHSG Hari Ini Berpeluang Konsolidasi

Dinar Fitra Maghiszha 06/01/2025 03:33 WIB

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) untuk bulan Desember diperkirakan turun ke level 120 dari 125,9.

Cenderung Sideways, IHSG Hari Ini Berpeluang Konsolidasi (foto: MNC media)

IDXChannel - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin (6/1/2025), diperkirakan konsolidatif dalam rentang 7.100 hingga 7.200.

Riset teknikal Phintraco Sekuritas membaca IHSG masih tertahan oleh level resistance dinamis Moving Average 20 (MA20) di kisaran level 7.218. 
Sementara, indikator MACD menunjukkan pergerakan yang cenderung sideways, sehingga menguatkan potensi gerak mendatar di awal pekan.

"Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.100-7.200 pada perdagangan Senin (6/1/2025)," tulis Phintraco Sekuritas, dalam riset tersebut, pekan lalu.

Pada akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat 0,02 persen ke 7.164,42. Phintraco memasang level support di area psikologis 7.100, demikian juga resistance 7.200.

Secara fundamental, investor menanti sejumlah data makroekonomi penting pekan depan. Dari dalam negeri, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) untuk bulan Desember diperkirakan turun ke level 120 dari 125,9. Namun, data penjualan ritel Desember diproyeksikan meningkat, didorong oleh momen konsumsi akhir tahun. 

Phintraco menilai pertumbuhan penjualan ritel pada November tercatat sebesar 1,5 persen year-on-year (yoy), yang memberikan sinyal pemulihan meski daya beli masih terbatas.

Di lain pihak, cadangan devisa Indonesia diperkirakan naik ke USD152 miliar dari USD150,2 miliar. Phintraco menilai proyeksi ini menunjukkan posisi devisa yang tetap aman, setara dengan 6,5 bulan impor.

"Jauh di atas standar kecukupan internasional yang hanya tiga bulan impor," tulis riset tersebut.

Di tingkat global, pasar menantikan rilis risalah Federal Open Market Committee (FOMC) dari bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve yang diproyeksikan memberikan petunjuk baru terkait arah kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).

Selain itu, data Non-Farm Payrolls (NFP) dan tingkat pengangguran akan menjadi sorotan. NFP diperkirakan turun menjadi 150 ribu dari 227 ribu pada bulan sebelumnya.

Tingkat pengangguran juga diperkirakan meningkat ke level 4,2 perse. Data ini, jika sesuai atau lebih buruk dari ekspektasi, dapat memperkuat pandangan perlambatan ekonomi AS dan memengaruhi kebijakan suku bunga Fed Funds Rate (FFR).

Dalam skenario makro seperti ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham unggulan yang berpotensi memberikan imbal hasil positif, meliputi DOID, MAIN, PNBN, JPFA, ISAT, dan MBMA.

(taufan sukma)

SHARE