MARKET NEWS

CEO Konfirmasi, Shopee Bakal Lakukan PHK di Berbagai Negara

Melati Kristina - Riset 15/06/2022 11:34 WIB

Shopee dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawannya yang bergerak di layanan ShopeeFood dan ShopeePay.

CEO Konfirmasi, Shopee Bakal Lakukan PHK di Berbagai Negara. (Foto: MNC Media)

IDX Channel – Shopee, salah satu e-commerce terbesar di Asia Tenggara, dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawannya yang bergerak di layanan ShopeeFood dan ShopeePay.

Tak hanya di Asia Tenggara, PHK masal ini juga akan dilakukan di berbagai negara lainnya, yakni Meksiko, Argentina, hingga Chili. Selain itu, tim lintas batas negara yang mendukung pasar Spanyol turut terdampak.

Kabar tersebut telah dikonfirmasi melalui memo internal yang dilansir dari The Straits Times. Dalam memo tersebut, CEO Shopee, Chris Feng mengungkapkan adanya penyesuaian guna mengoptimalkan operasi Shopee di segmen dan pasar tertentu.

“Melihat ketidakpastian ekonomi secara luas, kami percaya bahwa keputusan sulit ini penting dilakukan untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dan memfokuskan sumber daya kami,” katanya dalam memo tersebut, dikutip dari The Strait Times, Selasa (14/6/2022).

Peristiwa ini terjadi setelah Shopee keluar dari pasar Prancis pada Maret lalu untuk mengakhiri tahap awal uji coba di sana. Selain itu, e-commerce ini juga akan mengakhiri tahap awal uji cobanya di Spanyol.

Namun, memo tersebut tidak merinci negara mana saja di Asia Tenggara yang akan terdampak PHK.

Asal tahu saja, e-commerce yang berpusat di Singapura tersebut saat ini telah mengembangkan sayapnya di Thailand, Vietnam, Malaysia, Filipina, hingga Indonesia.

Menurut informasi dari LinkedIn, sebagaimana dikutip Straits Times, Shopee tercatat memiliki lebih dari 48 ribu karyawan yang tersebar di seluruh dunia.

Meski begitu, pihaknya juga mengatakan bahwa bisnis Shopee akan terus beroperasi seperti biasa di Meksiko, Argentina, dan Chili. Adapun layanan ShopeeFood an ShopeePay juga dikabarkan akan tetap berjalan di Asia Tenggara. 

PHK tersebut terjadi setelah Sea--induk Shopee yang terdaftar di bursa saham New York (NYSE)-- meraup untung besar di tengah akselerasi digitalisasi di masa pandemi Covid-19. Adapun kinerja keuangan Sea mengalahkan perkiraan pendapatan secara triwulan pada bulan lalu.

Tercatat, pendapatan Sea naik menjadi 64,4 persen menjadi USD2,90 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Angka tersebut di atas perkiraan rata-rata analis, yakni sebesar USD2,76 miliar yang dikutip dari data Refinitiv IBES. (ADF)

SHARE