MARKET NEWS

Chandra Asri (TPIA) Beberkan Upaya Penanggulangan Bau Menyengat dari Pabrik

Cahya Puteri Abdi Rabbi 23/01/2024 16:07 WIB

Pabrik Chandra Asri (TPIA) di Cilegon mengeluarkan bau menyengat. TPIA pun berupaya menanggulanginya.

Chandra Asri (TPIA) Beberkan Upaya Penanggulangan Bau Menyengat dari Pabrik. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pabrik Chandra Asri Group yang berada di Ciwandan, Anyer, Kota Cilegon mengalami kegagalan fungsi alat penunjang yang berhubungan dengan air pendingin yang mengandung hidrokarbon pada 20 Januari 2024 pukul 05.00 WIB.

Akibat kejadian tersebut, muncul bau menyengat di sekitar lokasi pabrik perseroan. Perseroan pun telah melakukan penghentian operasional atau shutdown unit ethylene plant dan melakukan pembakaran di cerobong (flaring), yakni pembakaran senyawa hidrokarbon yang muncul ketika saat terjadi kondisi yang tidak biasa (abnormality) dan unplanned shutdown di pabrik. 

Hal tersebut dilakukan sebagai tindakan pengamanan sesuai prosedur perseroan dan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar. “Dapat kami sampaikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” kata Sekretaris Perusahaan PT Chandra Asri Tbk (TPIA), Erri Dewi Riani, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/1/2024).

Untuk mencegah kejadian serupa terulang, perseroan menyiapkan sejumlah strategi antara lain, menghentikan proses produksi pada unit ethylene plant sesuai prosedur dan SOP, menutup sumber dengan mengisolasi sistem, serta menutup area seluas 500 meter persegi yang terdampak air pendingin dengan terpal.

Di samping itu, perseroan juga menyampaikan informasi keadaan darurat kepada instansi terkait dan masyarakat sekitar, memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak, melakukan pemantauan udara ambien dengan lab eksternal di tiga titik lokasi pemantauan pada 21 Januari 2024, juga melakukan inspeksi terhadap semua alat penunjang dan melakukan penggantian bila diperlukan.

“Demi mencegah kejadian serupa, perseroan melakukan review terhadap dokumen hasil inspeksi alat penunjang, meningkatkan pengawasan terhadap seluruh operasional pabrik, meningkatkan maintenance pabrik, serta memperketat sistem keamanan pabrik,” ujar Erri.

Lebih lanjut, perseroan menyampaikan timeline penanganan masalah tersebut yaitu penggantian alat penunjang pada 21 Januari 2024. Kemudian, melakukan maintenance lanjutan pada beberapa alat penunjang yang mengalami kendala, serta akan melakukan start-up baru setelah review mendalam dari manajemen untuk memastikan kesiapan pabrik ethylene.

(FRI)

SHARE