MARKET NEWS

Chandra Asri (TPIA) Bukukan Rugi Rp771 Miliar, Sahamnya Berbalik Hijau

Cahya Puteri Abdi Rabbi 31/07/2024 18:51 WIB

Dalam sebulan, saham Chandra Asri telah tumbuh 4,89 persen dan secara year to date (ytd) melonjak 83,81 persen.

Chandra Asri (TPIA) Bukukan Rugi Rp771 Miliar, Sahamnya Berbalik Hijau (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Chandra Asri Pacific Tbk atau Chandra Asri Group (TPIA) membukukan rugi bersih sebesar Rp771,76  miliar pada semester I-2024.

Rugi yang dicatatkan emiten Prajogo Pangestu ini membengkak 7,999 persen menjadi USD47,46 juta dari semester I-2023 yang sebesar USD586 ribu.

Meski mengumumkan rugi, saham TPIA pada perdagangan Rabu (31/7/2024), justru berbalik hijau atau menguat 0,52 persen ke harga Rp9.650 dengan nilai transaksi Rp207,41 miliar. Dalam sebulan, saham Chandra Asri telah tumbuh 4,89 persen dan secara year to date (ytd) melonjak 83,81 persen.

Dari sisi pendapatan juga terkontraksi 19,34 persen menjadi USD866,49 juta atau Rp14,08 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD1,07 miliar. Penurunan ini dipengaruhi oleh gangguan suplai dan demand eksternal dan pemeliharaan terjadwal turnaround maintenance (TAM) terjadwal yang menyebabkan penurunan volume penjualan di kuartal II-2024.

Sejalan dengan itu, EBITDA perseroan turun akibat penurunan laba kotor yang disebabkan oleh penghentian beberapa fasilitas produksi, yang mengakibatkan penurunan kapasitas operasional TPIA.

“TAM melibatkan tim berpengalaman yang melakukan perbaikan kritis dan mengintegrasikan fasilitas baru untuk mendukung pertumbuhan di masa depan,” kata Direktur TPIA, Suryandi dalam keterangan resminya, Rabu (31/7/2024).

Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan turun menjadi sebesar USD853,6 juta pada semester I-2024 dari USD1,02 miliar di semester pertama tahun 2023 lalu, terutama disebabkan penurunan produksi.

Total aset TPIA tercatat sebesar USD5,22 miliar atau setara Rp85,01 triliun. Total Liabilitas lebih rendah sebesar USD2,31 miliar pada 30 Juni 2024, dibandingkan dengan USD2,62 miliar per 31 Desember 2023. 

(DESI ANGRIANI)

SHARE