Chandra Asri (TPIA) Hentikan Penerbitan Obligasi Rp2,25 Triliun, Ada Apa?
PT Chandra Asri Pasicif Tbk (TPIA) memutuskan untuk menghentikan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan IV.
IDXChannel - Emiten konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pasicif Tbk (TPIA) memutuskan untuk menghentikan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan IV.
"PT Chandra Asri Pacific Tbk memutuskan untuk menghentikan penerbitan PUB IV ke tahap berikutnya," kata Direktur Chandra Asri Pacific, Andre Khor Kah Hin dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (12/7).
Andre menyebut alasan perseroan untuk menyetop penerbitan obligasi tersebut, yakni karena pertimbangan kelebihan dana.
"Keputusan kami untuk tidak melanjutkan penerbitan PUB IV meskipun masih ada batas waktu sampai dengan 29 Juli 2024 dengan memerhatikan pertimbangan kelebihan dana daripada kebutuhan yang kami miliki, dukungan keuangan yang kuat dari berbagai sumber, dan kumpulan likuiditas yang kuat," ujarnya.
Dalam PUB Obligasi Berkelanjutan IV, perseroan menargetkan dapat menghimpun dana segar sebesar Rp8 triliun.
Perseroan telah menerbitkan empat kali PUB IV, yakni PUB IV Tahap I Tahun 2022 dengan realisasi terkumpul Rp2 triliun, PUB IV Tahap II Tahun 2023 sebesar Rp1,25 triliun, PUB IV Tahap III Tahun 2023 dengan nilai Rp1 triliun, dan PUB IV Tahap IV Tahun 2024 senilai Rp1,5 triliun.
"Total nilai realisasi PUB IV yang dihimpun adalah sebesar Rp5,75 triliun. Sisa target dana PUB IV yang dihimpun Rp2,25 triliun," kata Andre.
Sekedar informasi, TPIA melakukan PUB Obligasi Berkelanjutan IV dengan target dana Rp8 triliun. Dana bersih yang diperoleh perseroan dari hasil Obligasi ini, setelah dikurangi komisi-komisi, biaya-biaya, dan pengeluaran-pengeluaran akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja, termasuk di antaranya pembelian bahan baku produksi dan biaya operasional untuk kegiatan usaha.
Dari data RTI Business, saham TPIA pada perdagangan hari ini hingga pukul 14.08 WIB bergerak melemah cukup signifikan 3,91 persen ke harga Rp9.225.
Nilai transaksi perdagangan saham emiten petrokimia itu mencapai Rp144,05 miliar dengan volume 15,42 juta saham yang ditransaksikan dan frekuensi sebanyak 3.426 kali.
(FAY)