MARKET NEWS

Chandra Asri (TPIA) Raup Laba Bersih Rp21 Triliun, Efek Negative Goodwill Akuisisi Aset Shell

Rahmat Fiansyah 31/07/2025 20:30 WIB

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) membukukan laba bersih USD1,27 miliar atau setara Rp21 triliun pada semester I-2025.

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) membukukan laba bersih USD1,27 miliar atau setara Rp21 triliun pada semester I-2025. (Foto: Dok. Chandra Asri)

IDXChannel - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) membukukan laba bersih USD1,27 miliar atau setara Rp21 triliun pada semester I-2025. Angka itu merupakan dampak pencatatan negative goodwill atas akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte Ltd.

Chief Financial Officer (CFO) dan Direktur Chandra Asri, Andre Kohr mengatakan, keberhasilan akuisisi aset yang sebelumnya dimiliki Shell tersebut membuat perseroan membukukan laba bersih pada periode ini.

"Kontributor utama pencapaian ini adalah pencatatan keuntungan dari pembelian dengan harga rendah (bargain purchase accounting) atau negative goodwill yang berasal dari akuisisi tersebut," katanya melalui keterangan resmi, Kamis (31/7/2025).

"Hal ini mencerminkan nilai tambah yang luar biasa dari aksi korporasi kami baru-baru ini, yang tidak hanya mendorong kinerja kami namun juga memperkuat struktur neraca keuangan," ujar Andre.

Andre mengatakan, akuisisi ini merupakan langkah besar yang diambil perseroan dalam rangka memperluas kehadiran Chandra Asri Group di sektor kimia, energi, dan infrastruktur. 

"Ini bukti dari efektivitas strategi konsolidasi kami yang memperkuat fondasi pertumbuhan di masa depan," katanya.

Secara operasional, kinerja perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu itu masih tertekan. Perseroan masih mencatat rugi kotor USD99 juta, berbalik dibandingkan periode yang sama 2024 yang menghasilkan laba USD13 juta.

Sementara itu, laba sebelum pajak Chandra Asri terangkat pendapatan lain-lain terkait akuisisi yang mencapai USD1,75 miliar. Dengan demikian, jika faktor ini diabaikan, maka perseroan mencatat kerugian bersih USD478 juta atau setara Rp7,8 triliun.

Perseroan masih menghadapi tingginya beban pokok pendapatan pada enam bulan pertama tahun ini. Pos tersebut melonjak 254 persen menjadi USD3,02 miliar, terutama imbas lonjakan pembelian bahan baku pasca pemeliharaan terjadwal (Turn Around Maintenance/TAM) pabrik.

Chandra Asri membukukan pendapatan USD2,93 miliar, naik 238 persen secara tahunan. Pendapatan ini ditopang oleh segmen kilang USD1,07 miliar dan segmen kimia USD1,79 miliar dengan kontribusi 98 persen. Sisanya berasal dari segmen infrastruktur USD63 juta.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE