MARKET NEWS

Cinema XXI (CNMA) Derita Rugi Rp69,42 Miliar di Kuartal I-2025, Ini Sebabnya

Fiki Ariyanti 24/04/2025 19:32 WIB

Pengelola bioskop Cinema XXI, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp69,42 miliar pada kuartal I-2025

Cinema XXI (CNMA) Derita Rugi Rp69,42 Miliar di Kuartal I-2025, Ini Sebabnya (foto inews media group)

IDXChannel - Emiten pengelola bioskop Cinema XXI, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp69,42 miliar pada kuartal I-2025. Realisasi ini berbalik dari capaian kuartal I-2024 yang mendulang laba sebesar Rp141,56 miliar. 

Rugi tersebut disebabkan karena merosotnya pendapatan perseroan pada tiga bulan pertama ini. Pendapatan CNMA anjlok 28,7 persen menjadi Rp929,27 miliar dari sebelumnya Rp1,3 triliun.

Pendapatan di hampir seluruh lini bisnis mengalami penurunan, yakni pendapatan dari tiket merosot jadi Rp582,23 miliar, pendapatan dari makanan dan minuman terpangkas menjadi Rp308,36 miliar, pendapatan dari digital platform susut jadi Rp18,07 miliar, serta pendapatan dari acara dan pendapatan lainnya turun menjadi Rp7,66 miliar. 

Hanya pendapatan dari iklan yang naik, meski tipis menjadi Rp12,95 miliar di kuartal I-2025.

Dari sisi beban, hanya beban operasional di luar penyusutan aset tetap, beban penyusutan aset tetap, dan beban keuangan yang membengkak sepanjang Januari-Maret ini, masing-masing menjadi Rp428,51 miliar, Rp195,57 miliar, dan Rp36,27 miliar.

Direktur Utama Cinema XXI, Suryo Suherman mengatakan, faktor seasonality dan momentum mempengaruhi jumlah kunjungan penonton dan mewarnai dinamika industri bioskop. 

“Bulan ketiga di kuartal I-2025, yakni pada Maret bertepatan dengan momen Ramadan. Berdasarkan histori operasional, pada momentum ini terlihat perubahan tren konsumsi yang mempengaruhiprioritas dan pola konsumsi masyarakat. Secara khusus untuk segmen hiburan, aktivitas menonton film di bioskop menurun jika dibandingkan hari-hari biasanya,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (24/4/2025).

Pada kuartal I-2025 terdapat 5 film yang memperoleh lebih dari 1 juta penonton, sementara pada periode yang sama tahun lalu terdapat 7 film. Kondisi ini pun tercermin pada pendapatan Cinema XXI yang mengalami penurunan pada tiga bulan pertama di 2025 dibandingkan periode yang sebelumnya. 

Kendati demikian, Cinema XXI tetap memperlihatkan kinerja bisnis yang sehat dengan mencatat EBITDA positif sebesar Rp125,2 miliar pada kuartal I tahun ini. 

Tidak hanya itu, perseroan juga mempertahankan spend per head (SPH) untuk pembelanjaan produk F&B sebesar Rp24.425, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di 2024 sebesar Rp22.401.

"Di tengah dinamika industri, kami bersyukur dapat membukukan EBITDA positif yang memperlihatkan bahwa secara opersional kondisi perseroan tetap sehat dan stabil," tutur Suryo. 

"Selain itu, kami juga terus berekspansi untuk menghadirkan destinasi hiburan yang berkualitas, terjangkau, dan mudah diakses oleh masyarakat Indonesia. Pada kuartal I-2025, Cinema XXI membuka empat lokasi bioskop baru dengan tambahan 15 layar,” katanya.

Keempat bioskop terbaru yang dibuka sepanjang kuartal I-2025 adalah Tenth Avenue XXI Bandung, Living World Grand Wisata XXI Bekasi, Bandara City Mall XXI Tangerang, dan Mall Indramayu XXI.

Dengan demikian, hingga 31 Maret 2025, jaringan Cinema XXI telah menjangkau 66 kota atau kabupaten di seluruh Indonesia, dengan total 1.365 layar di 260 lokasi bioskop.

Suryo optimistis kondisi akan berbalik pada kuartal II-2025. 

“Raihan jumlah penonton pada bulan berjalan April 2025 sudah mendekati total perolehan penonton pada kuartal I-2025," ujarnya.

"Lonjakan penonton ini dikontribusikan oleh lima film yang tayang pada periode libur Lebaran. Pencapaian ini mencerminkan kuatnya daya tarik bioskop sebagai tempat hiburan yang berkualitas dan terjangkau, serta pentingnya momen-momen spesial untuk menarik penonton ke bioskop,” kata Suryo.

Sebagai informasi tambahan, saham CNMA ditutup melompat 4,88 persen di Rp129 pada perdagangan Kamis ini. Dalam sepekan, saham tersebut naik 13,16 persen.

(Fiki Ariyanti)

SHARE