Coca-Cola Hingga Apple Jadi Saham Pilihan Warren Buffet
Saham pilihan Warren Buffett salah satu investor legendaris dan miliarder, terkadang menjadi pertimbangan bagi para investor yang akan berinvestasi.
IDXChannel - Saham pilihan Warren Buffett salah satu investor legendaris dan miliarder, terkadang menjadi pertimbangan bagi para investor yang akan berinvestasi. Warren Buffet dikenal sebagai investor yang paling produktif dan dikagumi di Amerika Serikat (AS) hingga dunia.
Tentunya, pengalaman dan prinsip-prinsip bisnis Warren Buffet banyak menginspirasi para investor untuk mendapatkan return saham, miliarder, manajer, bahkan CEO dari berbagai perusahaan di AS hingga global.
Adapun deretan saham-saham pilihan Warren Buffet adalah Southwest Airlines (LUV) dari emiten di sektor layanan/jasa, Bank of New York Mellon (BK) dari emiten di sektor finansial, Moody’s Corporation (MCO) dari emiten di sektor layanan/jasa, US Bancorp (USB) dari emiten sektor finansial, Phillips 66 (PSX) dari emiten sektor bahan material, American Express (AXP) dari emiten sektor finansial, Coca-cola (KO) dari emiten sektor barang konsumsi, Bank of America (BAC) dari emiten sektor finansial, Wells Fargo (WFC) dari emiten sektor finansial, dan juga saham Apple (AAPL) dari emiten sektor barang konsumsi.
Warren Buffet sering kali memberikan informasi terkait strategi dalam berinvestasi. Dimana Warren Buffet mengharuskan investor untuk tidak hanya memantau berita dan isu terbaru, tetapi juga fokus terhadap fundamental perusahaan sebelum berinvestasi.
Berikut tiga prinsip dasar investasi dari Warren Buffett yang menjadi inspirasi para investor, yang dikutip dari buku "Warren Buffett on Business: Principles from the Sage of Omaha":
1. Ketahui sektor bisnis yang ingin di Investasikan.
Warren Buffett mengatakan bahwa seorang investor wajib berpegang teguh kepada apa yang diketahui calon investor sebelum berinvestasi. Hal itu, dibuktikan dengan Warren Buffett yang terlihat dari portofolio sahamnya, diantaranya Coca-Cola, American Express, dan Apple. Ketiga perusahaan ini terbukti terus berkembang dan menghasilkan keuntungan bagi pemegang sahamnya.
2. Beli saham yang berkualitas.
Investor juga perlu memahami apa yang dilakukan perusahaan terkait dan juga mengetahui berapa banyak yang harus dibayarkan untuk sahamnya. Strategi investasi awal Warren Buffett yaitu membeli saham yang sangat murah. Kualitas dari perusahaan yang memiliki saham murah tidak terlalu penting baginya, karena Buffet yakin saham itu bisa menghasilkan uang.
Seiring berjalannya waktu, fokus Warren Buffett berubah menjadi membeli saham dengan keunggulan kompetitif yang kuat, atau diistilahkan sebafai parit ekonomi. Sesuai sifatnya, perusahaan semacam itu tidak terlalu umum dan biasanya lebih dihargai.
3. Pilih saham yang berpotensi untuk jangka panjang.
Dengan beredarnya berita atau isu yang cepat setiap harinya, ada kecenderungan untuk berpikir bahwa investor perlu bereaksi terhadap segala sesuatunya. Namun Warren Buffett tidak setuju dengan hal itu, sebab ia berpikir bahwa kelambanan adalah kunci untuk meningkatkan kekayaan. (SNP)