COCO Rights Issue Jilid II di Harga Rp100, Incar Dana Rp267 Miliar
COCO akan menawarkan 2.669.591.943 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham.
IDXChannel - Emiten kakao, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) kembali melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue jilid II.
Berdasarkan prospektus terbaru, Rabu (1/10/2025), COCO akan menawarkan 2.669.591.943 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 75 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue.
Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar hingga Rp267 miliar. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure) dalam rangka pengembangan bisnis, terutama di segmen midstream, serta modal kerja guna mendukung pertumbuhan usaha.
Dalam prospektus dijelaskan, setiap pemegang 1 saham COCO yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada penutupan perdagangan 10 Oktober 2025, akan memperoleh 3 HMETD.
Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp100 dan harus dibayar penuh saat pemesanan.
HMETD yang berbentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Sisa pecahan saham akan dijual oleh perseroan, dan hasilnya dimasukkan ke rekening perusahaan.
Perdagangan dan pelaksanaan HMETD dijadwalkan berlangsung selama 5 hari, mulai 13 hingga 17 Oktober 2025. Setelah periode tersebut berakhir, HMETD yang tidak digunakan akan hangus dan tidak berlaku lagi.
Saham baru hasil rights issue ini memiliki hak dan kedudukan yang setara dengan saham lama dalam segala hal, termasuk hak atas dividen.
Mahogany Global Investment Pte Ltd, sebagai pemegang saham utama sekaligus pengendali COCO, menyatakan akan melaksanakan seluruh haknya serta bertindak sebagai pembeli siaga hingga sebanyak 868,5 juta saham baru.
Mahogany saat ini menggenggam 543.942.937 saham COCO atau setara 61,12 persen kepemilikan, dan memiliki hak atas 1.631.528.811 HMETD dalam rights issue ini.
(DESI ANGRIANI)