MARKET NEWS

Cuan Emiten Sari Roti (ROTI) Mengembang, Ternyata Karena Ini

Dinar Fitra Maghiszha 27/11/2023 17:06 WIB

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) dalam mendulang cuan di kuartal III gara-gara ini.

Cuan Emiten Sari Roti (ROTI) Mengembang, Ternyata Karena Ini (Foto Dinar)

IDXChannel - Penurunan harga gandum secara global berdampak terhadap harga tepung terigu nasional. Kondisi ini menjadi berkah bagi produsen roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) dalam mendulang cuan.

Gross-profit margin perusahaan yang memproduksi Sari Roti ini tumbuh menyentuh level 55% di kuartal III-2023. GPM merupakan metrik yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aktivitas operasional.

Head Investor & Public Relation ROTI, Hadi Susilo mengatakan, harga tepung terigu telah mencapai puncaknya pada akhir tahun lalu. Sementara tahun ini, ongkos bahan baku ROTI itu turun perlahan, sehingga membantu sisi topline perusahaan.

“Tahun ini (harga tepung terigu) sudah berangsur-angsur turun, jadi favorable. Di satu sisi (penurunan harga ini) juga bisa mengompensasi kenaikan dari harga-harga bahan baku lainnya” kata Hadi dalam Public Expose Live 2023, Jakarta, Senin (27/11/2023).

Di sisi lain, produktivitas penjualan dinilai ikut berkontribusi memacu keuangan perusahaan. Hadi juga menilai, kenaikan margin juga tak terlepas dari kebijakan peningkatan harga yang dilakukan ROTI sejak kuartal I hingga III tahun 2022.

Melihat kondisi market, terlebih pencapaian perseroan saat ini, Hadi menyebut, perseroan belum berencana untuk mengerek kembali harga jual produk.

“Tahun ini kita belum mengeksekusi kenaikan harga, kenapa? salah satunya adalah karena memang bila dilihat dari gross marginnya masih lebih baik dari tahun lalu, sehingga belum ada kebutuhan bagi kita untuk menaikkan harga,” paparnya.

Sebagaimana diketahui, penjualan ROTI menembus angka Rp2,83 triliun hingga September 2023. Realisasi ini lebih rendah 0,9% yoy, tetapi naik 16,5% dari September 2021.

Secara kuartalan di kuartal III, penjualan ROTI meningkat 15% mencapai Rp1,01 triliun, dibandingkan kuartal sebelumnya. Perseroan mengakui sempat terdampak penurunan siklus konsumsi roti nasional pada kuartal II yang sebagian besar jatuh pada momen puasa.

(FAY)

SHARE