MARKET NEWS

Cum Date Besok, Simak Dividend Yield Paling Menarik ASII-MCOL Cs

Melati Kristina - Riset 03/05/2023 16:59 WIB

Emiten Prima Andalan Mandiri (MCOL) hingga Astra International (ASII) bakal cum date Kamis (3/5). Mana dividend yield paling menarik?

Cum Date Besok, Simak Dividend Yield Paling Menarik ASII-MCOL Cs. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Sejumlah emiten dari PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL) hingga PT Astra International Tbk (ASII) bakal membagikan dividen jumbo dengan periode cum date pada Kamis (3/5).

Sebagaimana disebutkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) emiten, MCOL sepakat membagikan dividen tunai tahun buku 2022 senilai Rp2,31 triliun atau Rp650/saham kepada pemegang sahamnya.

Adapun total dividen tersebut berasal dari laba bersih perusahaan pada tahun 2022, yakni sebesar USD352,34 juta atau setara dengan Rp5,17 triliun dengan asumsi kurs Rp14.684/USD.

Sementara, ASII juga bakal membagikan dividen jumbo untuk periode tahun buku 2022 senilai Rp25,91 triliun. Adapun, dividen final yang akan dibagikan ASII pada periode ini mencapai Rp640/saham.

Dividen jumbo ini termasuk dividen interim sebesar Rp3,56 triliun atau Rp88/saham yang telah dibayarkan pada tanggal 31 Oktober 2022 lalu.

Sementara, sisanya, Rp22,35 triliun atau Rp552/saham akan dibayarkan pada 19 Mei 2023 mendatang.

Selain kedua emiten di atas, emiten lainnya yang bakal membagikan dividennya dengan periode cum date pada Kamis (3/5) adalah PT Tigakarsa Satria Tbk (TGKA), PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN).

Tercatat, TGKA akan membagikan dividen tunai sebesar Rp298,51 miiliar. Menurut RUPST perusahaan pada 18 April 2023 lalu, pemegang saham menyepakati untuk membagikan dividen sebesar Rp325/saham.

Sedangkan, dasar pembagian dividen tersebut berasal dari laba bersih emiten yang mencapai Rp478,13 miliar pada 2022.

Setali tiga uang, INDY juga bakal membagikan dividen jumbo yang jumlahnya mencapai Rp1,62 triliun. Sementara, jumlah dividen per saham yang akan dibagikan pada periode tersebut mencapai Rp208/saham.

Terakhir, MFIN turut membagikan dividennya dengan total dividen tunai mencapai Rp265 miliar atau sebesar Rp100/saham.

Dalam RUPST perusahaan pada 19 April 2023 lalu disebutkan, pembagian dividen tersebut berdasarkan laba bersih emiten yang dibukukan pada tahun 2022 sebesar Rp658,51 miliar.

Tawarkan Dividend Yield Jumbo

Tak hanya membagikan dividen jumbo, emiten-emiten di atas turut menawarkan dividend yield yang tinggi pula.

Tercatat, mayoritas emiten di atas mencetak dividend yield di atas 5 persen, yang mana dividend yield suatu emiten bisa dikatakan tinggi karena angkanya di atas 5 persen.

Asal tahu saja, dividend yield adalah tingkat pengembalian dalam bentuk dividen tunai kepada pemegang saham.

Dengan kata lain, dividend yield dapat digunakan untuk melihat tingkat keuntungan yang diberikan perusahaan.

Adapun, MCOL mencatatkan dividend yield tertinggi, yakni mencapai 9,81 persen. Sedangkan, dividend pay out ratio (DPR) dari emiten ini mencapai 33,20 persen. (Lihat tabel di bawah ini.)

Menyusul MCOL, INDY dan ASII juga mencatatkan dividend yield yang angkanya di atas 8 persen.

Tercatat, dividend yield INDY mencapai 8,74 persen, diikuti ASII yang dividend yieldnya mencapai 8,33 persen untuk tahun buku 2022. Selain itu, ASII juga memiliki DPR paling tinggi, yakni rasionya mencapai 85 persen.

Selanjutnya, MFIN juga mencatatkan dividend yield yang tinggi, yakni sebesar 5,17 persen dengan DPR mencapai 39 persen.

Terakhir, TGKA mencatatkan dividend yield paling rendah di antara emiten di atas, yakni sebesar 4,55 persen. Kendati demikian, DPR dari TGKA cukup tinggi, yakni berada di angka 62,43 persen.

Meski emiten-emiten di atas menawarkan dividend yield yang termasuk tinggi, investor tetap perlu mewaspadai potensi dividend trap.

Informasi saja, dividend trap adalah jebakan dividend yield suatu emiten yang tampaknya tinggi, tetapi setelah memasuki masa ex-date harga sahamnya justru anjlok.

Alhasil, investor terjebak membeli di harga tinggi (saat cum date) dan harus menyaksikan harga saham koleksinya malah merosot pasca-cum date.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE