Cum Dividen Hari Ini, Simak Potensi Arah Gerak Saham BBCA
Potensi koreksi usai cum date perlu menjadi perhatian investor.
IDXChannel - Cum dividen PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berlangsung pada hari ini, Selasa (28/3/2023). Potensi koreksi usai cum date perlu menjadi perhatian investor.
Sebagai informasi, cum date adalah tanggal terakhir di mana investor berhak memperoleh dividen.
Periode cum date terjadi sebelum ex-date, yakni ketika investor tidak lagi berhak mendapatkan dividen.
Pada Senin (27/3), harga saham BBCA melemah 1,42 persen ke posisi Rp8.700 per saham, mengakhiri penguatan selama 4 hari beruntun.
Dalam sepekan, saham emiten milik Grup Djarum tersebut masih menguat 3,88 persen. Penguatan tersebut seiring investor memburu saham BBCA demi sejumput dividen tunai.
Apabila menggunakan harga pada penutupan Senin, imbal hasil dividen atau dividen yield BBCA sebesar 1,95 persen. Angka tersebut lebih kecil dari suku bunga deposito tenor 12 bulan BCA yang sebesar 2,00 persen.
Namun, nilai lebih dari memegang saham BBCA dibandingkan depositonya adalah investor menerima cuan (capital gain) dari apresiasi harga yang naik 10,83 persen dalam setahun terakhir.
Secara teknikal, menurut chart harian (daily), BBCA belum berhasil menembus level resistance terdekat, yakni area Fibonacci retracement level 61,80 persen (8.868).
Pada Senin, BBCA ditutup tertahan di kisaran support terdekat, Fibonacci level 50 persen (8.703). Hari ini, BBCA sekali lagi akan menguji support tersebut sebelum bergerak ke arah selanjutnya.
Apabila tertahan di level Fibonacci 50 persen itu, BBCA akan kembali menguji level psikologis 8.800.
Sedangkan, apabila BBCA tak sanggup bertahan di level support 8.700, level support selanjutnya berada di area gap up (8.628-8.500). Area gap up tersebut berpotensi ditutup ke depan dan menjadi range harga yang perlu diperhatikan investor.
Singkatnya, seiring harga sudah menguat cukup lumayan baru-baru ini, dan adanya kecenderungan harga saham turun sebesar dividend yield usai cum date (saat ex date), ada kemungkinan dalam jangka pendek saham BBCA bakal mengalami koreksi.
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BCA memutuskan penggunaan Laba Bersih Rp40,7 triliun antara lain untuk dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp205 per saham, meningkat 41,4% dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2021.
"Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai tahun buku 2022 sebesar Rp35,- per saham yang telah dibayarkan oleh Perseroan kepada para pemegang saham pada tanggal 20 Desember 2022, sehingga sisa yang akan dibayarkan Perseroan pada tanggalyang akan ditetapkan oleh Direksi Perseroan adalah sebesar Rp170,- per saham," ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja di Jakarta Kamis (16/3/2023).
Dia menuturkan, hasil keputusan RUPST, termasuk pembagian dividen tunai ini, merupakan komitmen Perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah yang berkesinambungan kepada pemegang saham. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.