Curigai Rusia, Eropa Selidiki Kebocoran Pipa Gas di Laut Baltik
Jaringan pipa Nord Stream sendiri dibangun dengan biaya miliaran dolar AS, sebagai bentuk kerjasama Rusia dengan para mitra dagangnya di Eropa.
IDXChannel - Negara-negara Eropa sepakat melakukan penyelidikan terhadap bocornya saluran pipa gas di Laut Baltik, yang termasuk bagian dari jaringan pipa Nord Stream, yang mengalirkan pasokan gas dari Rusia ke negara-negara pelanggannya di kawasan Eropa.
Jaringan pipa Nord Stream sendiri dibangun dengan biaya miliaran dolar AS, sebagai bentuk kerjasama Rusia dengan para mitra dagangnya di Eropa. Namun dalam perkembangannya, Rusia justru dicurigai berada di balik kebocoran yang terjadi.
Dalam laporan kebocoran yang sempat disampaikan oleh pihak Jerman, Denmark, dan Swedia, disebutkan bahwa kebocoran tidak terjadi karena faktor alam ataupun kesalahan material yang terjadi secara tidak sengaja.
"Kebocoran tidak terjadi karena (faktor) alam atau kesalahan yang lain, melainkan karena serangan yang sengaja menargetkan (perusakan) infrastruktur jaringan," ujar Menurut Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (28/9/2022).
Sementara, Perdana Menteri Denmark dan Swedia juga meyakini bahwa kebocoran terjadi karena tindakan yang dilakukan secara sengaja, sebagai bentuk upaya sabotase. Bahkan, pejabat senior Ukraina sempat menuduh Rusia berada di balik upaya sabotase tersebut guna mengacaukan pasokan gas ke Eropa.
"Kami melihat dengan jelas bahwa itu adalah tindakan sabotase, terkait dengan langkah selanjutnya dari eskalasi situasi di Ukraina," ujar Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, dalam laporan tersebut.
Sedangkan, Menteri Swedia, Magdalena Andersson, menuturkan bahwa terjadi dua ledakan yang terdeteksi sehubungan dengan kebocoran itu. Sesimolog di Denmark dan Swedia juga mengatakan telah mencatat dua ledakan kuat terjadi pada hari Senin, di sekitar lokasi kebocoran.
"Sinyal tidak menyerupai sinyal dari gempa bumi. Mereka menyerupai sinyal yang biasanya direkam dari ledakan," tulis Survei Geologi Denmark dan Greenland (GEUS), dalam laporan yang sama.
Administrasi Maritim Swedia (SMA) mengatakan dua kebocoran di Nord Stream 1, satu di zona ekonomi Swedia dan satu lagi di zona Denmark, berada di timur laut Bornholm Denmark.
"Kami terus mengawasi untuk memastikan tidak ada kapal yang datang terlalu dekat ke lokasi," ujar Juru Bicara SMA.
Masalah kebocoran bawah laut ini berarti pipa gas tidak dapat mengirimkan gas ke Uni Eropa selama musim dingin mendatang. Sementara untuk mengatasi hal tersebut mungkin butuh waktu seminggu agar gas berhenti dari pipa Nord Stream 2.
Akibatnya, Harga gas Eropa naik dengan patokan harga di Belanda naik hampir 10 persen pada hari Selasa. Harga ini masih 200 persen lebih tinggi dari pada awal September 2021. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana