Daaz Bara (DAAZ) Patok Harga IPO Rp880, Potensi Raup Rp264 Miliar
PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) menetapkan harga Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp880 per saham.
IDXChannel - Perusahaan perdagangan bijih logam, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) memasuki masa penawaran umum hingga 7 November 2024. Calon emiten tersebut menetapkan harga Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp880 per saham.
DAAZ sebelumnya menawarkan harga Rp835-Rp900 per saham pada masa bookbuilding pertengahan Oktober lalu.
Dalam hajatan IPO ini, perseroan menawarkan sebanyak 300 juta saham atau setara 15,02 persen dari total modal ditempatkan dan disetor dengan nilai noinal R100 per saham.
Dengan demikian, jumlah penawaran umum perdana saham DAAZ berpotensi meraup Rp264 miliar.
Perihal penggunaan dana IPO, sebesar 33,34 persen dana IPO akan digunakan oleh perseroan untuk sejumlah kebutuhan, secara rinci sebesar 98,6 persen untuk pembelian bijih nikel dari PT Tiran Indonesia (TIA) dan PT Nusajaya Persadatama Mandiri (NPM).
Saat ini, pembagian pembelian bijih nikel dari NPM dan TIA yakni, 70 persen dan 30 persen. Pembelian bijih nikel tersebut dituangkan dalam perjanjian dengan jangka waktu pendek atau tidak lebih dari setahun.
"Perseroan akan selalu berupaya melakukan perpanjangan kontrak, renegosiasi, atau mencari peluang atau potensi kontrak dengan pihak ketiga untuk masing-masing perjanjian pebelian bijih nikel yang akan berakhir," kata manajemen dalam prospektus, sabtu (2/11/2024).
Kemudian, dana IPO sebesar 1,4 persen akan digunakan untuk modal kerja yang akan digunakan, antara lain untuk biaya
tenaga kerja serta biaya logistik.
Lalu sebesar 66,66 persen akan digunakan untuk pinjaman kepada anak perusahaan, yaitu sebesar 50 persen dialokasikan kepada PT Bara Makmur Dwitama (BMD), yang akan digunakan BMD untuk pembelian batu bara dan modal kerja BMD.
Sedangkan, sebesar 50 persen sisanya dialokasikan kepada PT Indo Lautan Energi (ILE), yang akan digunakan ILE untuk pembelian bahan bakar Solar kepada PT ExxonMobil Lubricants Indonesia. Serta untuk modal kerja yang akan digunakan, antara lain untuk biaya tenaga kerja dan biaya logistik.
Perseroan dijadwalkan listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 November 2024 dan akan tercatat dengan kode DAAZ.
Setelah masa penawaran hingga 7 November 2024, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 7 dan 8 November 2024.
Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Henan Putihrai Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(Fiki Ariyanti)