Dana Kelolaan Sucor Asset Management Capai Rp25,1 Triliun per Januari 2025
Sucor Asset Management (Sucor AM) mencatatkan total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) sebesar Rp25,1 triliun per 24 Januari 2025.
IDXChannel - Sucor Asset Management (Sucor AM) mencatatkan total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) sebesar Rp25,1 triliun per 24 Januari 2025.
AUM Sucor AM per 30 Desember 2024 tercatat sebesar Rp23,4 triliun dan telah menjangkau lebih dari 1,9 juta investor.
Belum sampai satu bulan di 2025, AUM per 24 Januari 2025 telah meningkat menjadi Rp25,1 triliun. Realisasi ini mencerminkan kepercayaan yang semakin besar dari para investor dan masih akan terus berkembang.
“Kami percaya bahwa pertumbuhan bukan hanya sekadar angka. Selama lebih dari dua dekade, Sucor Asset Management telah bertumbuh bersama para investor melalui kerja sama yang erat untuk memberdayakan literasi keuangan dengan strategi investasi yang teliti dan mumpuni,” kata Presiden Direktur Sucor Asset Management, Jemmy Paul Wawointana dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Capaian ini tak terlepas dari strategi perusahaan untuk terus memperluas jaringan distribusinya dengan memperluas menjalin kemitraan bersama Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) berbasis perbankan.
Dalam setahun terakhir, Sucor Asset Management telah menjalin kerja sama strategis dengan beberapa bank, yakni PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS), PT Bank SMBC Indonesia Tbk (BTPN), dan paling anyar dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Kemitraan ini memungkinkan lebih banyak nasabah perbankan untuk mengakses produk reksa dana dari Sucor Asset Management.
"Nasabah kini dapat membeli produk reksa dana Sucor Asset Management secara langsung melalui cabang-cabang representatif masing-masing bank mitra ataupun melalui berbagai aplikasi digital banking yang dimiliki oleh bank mitra, seperti D-Bank PRO dari Bank Danamon, Jenius dari SMBC Indonesia, dan Livin' dari Bank Mandiri," tutur Jemmy.
Ke depan, Sucor Asset Management masih memiliki beberapa rencana untuk menambah APERD distribusi, baik dari sektor perbankan maupun non-perbankan, serta mengembangkan lebih banyak produk investasi inovatif.
(Fiki Ariyanti)