MARKET NEWS

Danantara Siap Kucurkan Rp20 Triliun untuk Proyek Peternakan Ayam, Saham Ini Jadi Sorotan

TIM RISET IDX CHANNEL 13/11/2025 10:45 WIB

Rencana investasi jumbo senilai Rp20 triliun oleh Danantara untuk membangun proyek peternakan ayam dan telur terintegrasi langsung menyedot perhatian pasar.

Danantara Siap Kucurkan Rp20 Triliun untuk Proyek Peternakan Ayam, Saham Ini Jadi Sorotan. (Foto: Japfa Comfeed)

IDXChannel – Rencana investasi jumbo senilai Rp20 triliun oleh Danantara untuk membangun proyek peternakan ayam dan telur terintegrasi bersama Kementerian Pertanian mulai awal 2026, langsung menyedot perhatian pasar.

Langkah ambisius ini diyakini bakal memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus menggoyang peta persaingan emiten unggas di bursa, dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) hingga PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).

BRI Danareksa Sekuritas menilai prospek sektor unggas masih menjanjikan, didukung pemulihan harga ayam hidup (livebird) dan prospek laba yang positif pada akhir tahun ini.

Dalam riset bertanggal 11 November 2025, BRI Danareksa menyoroti rencana investasi besar Danantara senilai Rp20 triliun untuk proyek peternakan ayam dan telur terintegrasi bersama Kementerian Pertanian mulai Januari 2026.

Proyek tersebut diklaim akan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan menjadi upaya strategis untuk meningkatkan produksi sekaligus menjaga stabilitas harga pangan nasional.

Jika terealisasi penuh dalam dua tahun, kata BRI Danareksa, proyek ini berpotensi menjadi pesaing baru bagi emiten besar seperti CPIN, JPFA, dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).

Namun, lembaga riset ini mengingatkan bahwa skenario tersebut bisa mirip dengan proyek Berdikari pada 2018 yang berjalan lambat karena kendala eksekusi di lapangan.

Secara sektor, BRI Danareksa mempertahankan rekomendasi overweight, dengan CPIN sebagai saham unggulan utama (rasio price-to earnings atau P/E 16 kali, price-to book value atau P/BV 2,4 kali), diikuti JPFA (P/E 7,5 kali) dan MAIN (P/E 5,1 kali).

Risiko yang perlu dicermati antara lain pelemahan daya beli masyarakat serta potensi gangguan pasokan pakan.

Meski demikian, BRI Danareksa menilai sektor unggas tetap prospektif ke depan, dengan CPIN sebagai pilihan utama investor di tengah dinamika industri.

Sementara itu, pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai potensi pergerakan saham unggas masih terbuka lebar, khususnya bagi Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) yang mulai menunjukkan sinyal teknikal positif.

“Secara khusus saya memperhatikan potensi JPFA untuk bergerak lanjutan,” ujar Michael, Kamis (13/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa dalam pergerakan mingguan, saham JPFA berhasil menembus pola double bottom di area neckline 2.250.

 “Jika JPFA mampu mempertahankan area ini, maka peluang JPFA bergerak ke 3.200 di last high di 2019, hingga ke 3.500 adalah besar,” kata Michael. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE