MARKET NEWS

Danantara Terbitkan Patriot Bond, Katalis Positif Bagi Emiten dengan Bisnis WTE

Desi Angriani 27/08/2025 14:15 WIB

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berencana menerbitkan Obligasi Patriot senilai Rp50 triliun pada 1 Oktober 2025

Danantara Terbitkan Patriot Bond, Katalis Positif Bagi Emiten dengan Bisnis WTE (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berencana menerbitkan patriot bond senilai Rp50 triliun pada 1 Oktober 2025. 

Langkah tersebut dinilai menjadi katalis positif bagi perusahaan dengan eksposur bisnis waste-to-energy (WTE). Instrumen ini akan terdiri dari dua seri, masing-masing senilai Rp25 triliun, dengan tenor 5 tahun dan 7 tahun. 

Menariknya, obligasi ini menawarkan kupon hanya 2 persen, jauh di bawah imbal hasil obligasi pemerintah tenor sejenis yang berada di kisaran 6 persen.

Skema private placement dan dukungan konglomerat

Karena tingkat kupon yang rendah, patriot bond akan dipasarkan melalui skema private placement kepada sejumlah pemimpin bisnis nasional. 

Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir menyebut, penerbitan ini sebagai instrumen pembiayaan strategis yang lazim digunakan di negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat (AS), untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional.

Langkah ini juga mendapat dukungan sejumlah konglomerat seperti Prajogo Pangestu, Franky Widjaja, dan Boy Thohir.

Danantara menjelaskan, dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk mendanai proyek transisi energi. Namun, laporan Bloomberg menyebutkan, sebagian besar dana tersebut akan dialokasikan untuk proyek waste-to-energy (WTE).

Menurut riset Stockbit, Selasa (26/8/2025) sentimen ini semakin kuat karena sehari sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengungkapkan, Peraturan Presiden (Perpres) terkait WTE akan diterbitkan dalam satu hingga dua hari ke depan.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025, proyek pengolahan sampah menjadi energi ramah lingkungan akan tersebar di 12 kota besar, termasuk Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Makassar, dengan total kapasitas 453 MW hingga 2034.

Prospek ini langsung menjadi sentimen positif bagi saham-saham yang terlibat di sektor WTE. 

"Rencana penerbitan obligasi ini memberikan sentimen positif kepada emiten-emiten yang memiliki eksposur pada bisnis WTE dan ekosistemnya seperti TOBA dan OASA," tulis riset tersebut. 

Pada perdagangan Selasa (26/8/2025), saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) melesat 17,90 persen. Sementara itu, saham PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) melompat 24,27 persen.

TOBA sebelumnya telah menyelesaikan akuisisi Sembcorp Environment pada Maret 2025, perusahaan pengelola limbah rumah tangga di Singapura. 

Sementara OASA tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan asal China untuk membangun PLTSa di TPA Cipeucang, Serpong, dengan nilai investasi sekitar Rp1,69 triliun dan kapasitas listrik 15,7 MW.

>

(DESI ANGRIANI)

SHARE