Dari Rugi Rp15 Miliar, Cerestar (TRGU) Kini Kantongi Laba Rp49,69 Miliar
PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) mencatatkan laba bersih Rp49,69 miliar pada 2022.
IDXChannel - PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) mencatatkan laba bersih Rp49,69 miliar pada 2022. Capaian ini membalikkan dari posisi rugi Rp15,54 miliar pada 2021.
Perolehan laba bersih tersebut mencapai hampir 2,5 kali lipat dari target yang ditetapkan Perseroan sebesar Rp20 miliar.
“Kita sangat bersyukur bisa melewati tahun 2022 yang penuh tantangan dengan kinerja yang gemilang. Tahun 2022 menjadi tahun yang sangat penting karena merupakan tahun pertama TRGU berada di Bursa Efek Indonesia," kata Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (30/3/2023).
Seiring dengan itu, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp3,61 triliun pada 2022, naik 6% dari Rp3,42 triliun pada periode tahun 2021. Sementara beban pokok penjualan meningkat 4% dari Rp3,15 triliun menjadi Rp3,28 triliun.
Pendapatan Perseroan tersebut diperoleh dari hasil penjualan produk tepung terigu untuk konsumsi manusia dengan merek Dragonfly, Falcon, Seagull, dan Bakerstar, serta produk bahan pakan ternak dengan merek Starfish, Manta, dan Elang Biru.
Melalui langkah efisiensi yang dilakukan, TRGU menurunkan biaya umum dan administrasi dari Rp167,84 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp117,37 miliar pada 2022.
Pada akhir tahun lalu, total aset Perseroan tercatat meningkat signifikan menjadi Rp3,53 triliun dari posisi akhir 2021 yang sebesar Rp1,98 triliun. Adapun aset lancar tercatat Rp2,33 triliun, naik dari Rp848,89 miliar.
Ekuitas Perseroan pada akhir 2022 tercatat sebesar Rp1,03 triliun, meningkat dari Rp670,76 miliar pada akhir 2021. Sementara total liabilitas tercatat sebesar Rp2,50 triliun, meningkat dari Rp1,31 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat Rp2,41 triliun, naik dari Rp1,20 triliun.
Pada saat IPO tahun lalu, TRGU meraih dana segar Rp315 miliar di mana sebanyak 46,67% telah digunakan untuk membeli mesin baru guna meningkatkan kapasitas produksi anak perusahaan yaitu PT Harvestar Flour Mills (HFM) sebesar 600 MT per hari.
Selebihnya, sebanyak 20% telah digunakan untuk membeli tanah di Kawasan Industri Gresik sebagai tambahan fasilitas penunjang HFM, dan 33,33% telah digunakan untuk pembangunan fasilitas gudang dan pengepakan dari anak perusahaan PT Agristar Grain Industry (AGY) yang berlokasi di Cilegon yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada awal kuartal II tahun ini.
(FAY)