Dari Untung, Royal Prima (PRIM) Berbalik Rugi Rp13,7 Miliar
beban administrasi memanas, yang sebagian besar dikontribusikan dari kenaikan gaji, hingga ongkos untuk perlengkapan.
IDXChannel - PT Royal Prima Tbk (PRIM), mencatat kerugian sebesar Rp13,7 miliar di sepanjang Semester I-2023 lalu.
Kondisi ini berbalik dibanding posisi Semester I-2022, di mana perusahaan pengelola rumah sakit dan klinik tersebut masih mampu meraup laba sebesar Rp10,5 miliar.
Alhasil, PRIM mencetak rugi per saham dasar di level Rp4,05 per saham, dari sebelumnya laba Rp3,11 per saham.
Realisasi rugi terjadi seiring penurunan pendapatan usaha 21,36 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp115,86 miliar. Gross profit margin (GPM) mencapai 19,3 persen, lebih rendah (yoy) dibandingkan tahun lalu 32,55 persen.
Kontribusi pasien BPJS mendominasi pemasukan PRIM, terdiri dari rawat inap Rp61,58 miliar, dan rawat jalan Rp12,87 miliar. Sementara itu, non-BPJS total mencapai Rp41,26 miliar, demikian tersaji dalam laporan keuangan, Rabu (23/8/2023).
Kendati pendapatan turun, beban administrasi memanas, yang sebagian besar dikontribusikan dari kenaikan gaji, hingga ongkos untuk perlengkapan. Sehingga rugi yang tercipta sebelum pajak, mencapai Rp15,06 miliar.
Balance sheet PRIM mencatat aset terkoreksi 1,87 persen menjadi Rp1,01 triliun. Kewajiban utang (liabilitas) melandai 10,7 persen mencapai Rp46,2 miliar, sementara modal (ekuitas) terjaga sebesar Rp968,89 miliar.
Kas yang digenggam akhir Juni tersisa Rp37,9 miliar, dari awal tahun Rp64 miliar. Penurunan terjadi akibat pengeluaran untuk dokter, perawat, dan karyawan, hingga perolehan aset tetap. (TSA)