MARKET NEWS

Data Ekonomi AS Jadi Sorotan, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.284 per USD

Anggie Ariesta 05/06/2025 16:23 WIB

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (5/6/2025).

Data Ekonomi AS Jadi Sorotan, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.284 per USD. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (5/6/2025). Rupiah menguat 10,5 poin atau 0,06 persen ke level Rp16.284 per USD.

Menurut pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, dolar AS tertekan oleh data penggajian Automatic Data Processing (ADP) yang jauh lebih lemah dari perkiraan, yang menunjukkan kemerosotan besar di pasar tenaga kerja pada bulan Mei. 

"Pembacaan tersebut meningkatkan taruhan bahwa pelemahan berkelanjutan dalam ekonomi AS akan mendorong Fed untuk memangkas suku bunga lebih lanjut tahun ini," kata Ibrahim dalam risetnya, Kamis (5/6/2025). 
 
Namun, data ADP juga muncul tepat sebelum data penggajian nonpertanian pada hari Jumat. Pembacaan ADP yang lemah meningkatkan kekhawatiran atas data penggajian pemerintah yang lemah, yang dapat menyoroti meningkatnya risiko terhadap ekonomi AS.
 
Ketidakpastian atas kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump masih ada, terutama setelah Trump menggandakan tarif baja dan aluminiumnya menjadi 50 persen minggu ini. 

Batas waktu Trump pada Rabu, agar mitra dagang AS menyerahkan penawaran terbaik mereka untuk kesepakatan perdagangan juga tampaknya berlalu tanpa ada perjanjian besar yang diumumkan.

>


Fokus minggu ini lebih banyak data ekonomi AS, serta keputusan suku bunga Reserve Bank of India. Panggilan telepon potensial antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping juga akan diawasi dengan ketat, meskipun Washington dan Beijing telah memberikan sedikit isyarat kapan dialog akan berlangsung.

Dari dalam negeri, Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan pemberian paket insentif dan stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional tetap positif selama Juni-Juli. 

Paket stimulus tersebut mencakup diskon transportasi, diskon tarif tol, tambahan bansos, Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan perpanjangan diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
 
Di tengah perlambatan ekonomi global, dukungan dari pemerintah untuk perekonomian domestik, diikuti dengan upaya peningkatan belanja pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada 2025 dinilai sebagai kunci yang mendorong pertumbuhan.

Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.230 - Rp16.290 per USD.

(NIA DEVIYANA)

SHARE