Data Ekonomi AS Mengkhawatirkan, Pasar Saham Asia Pilih Wait And See

Dari obligasi pemerintah, pasar berjangka masih melanjutkan tren kenaikannya.

IDXChannel - Bursa saham Asia mengawali perdagangan Senin (4/7/2022) dengan penuh kehati-hatian seiring dengan data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang melemah. Pada saat bersamaan, potensi resesi juga masih menjadi tekanan utama bagi oligasi pemerintah.

Kondisi pasar yang tidak kondusif diyakini mendorong pelaku pasar lebih tertarik mengamankan asetnya dalam bentuk cash, yang membuat permintaan atas dollar AS terus menguat, bahkan mendekati titik tertingginya dalam 20 tahun terakhir.

Dari obligasi pemerintah, pasar berjangka masih melanjutkan tren kenaikannya, yang menyiratkan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun bertahan di sekitar 2,88 persen, usai melemah 61 basis poin dari puncak Juni.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,3 persen, sementara indeks acuan Nikkei Jepang bertambah 0,9 persen dan Indeks KOSPI Korea terangkat 0,21 persen. Namun S&P 500 berjangka dan Nasdaq berjangka masing-masing turun 0,4 persen, setelah sedikit stabil pada perdagangan Jumat (1/7/2022). (TSA)