MARKET NEWS

Data Manufaktur Amerika Melambat, Trump Salahkan The Fed

Fahmi Abidin 02/10/2019 11:30 WIB

Data sektor manufaktur negeri Paman Sam melemah. Menurut Trump, hal tersebut merupakan akibat dari bank sentral yang menahan suku bunga terlalu tinggi.

Data Manufaktur Amerika Melambat, Trump Salahkan The Fed. (Foto: Ist)

IDXChannel – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengecam The Federal Reserve (Fed) pada Selasa (1/10) waktu setempat.

Data sektor manufaktur negeri Paman Sam melemah. Menurut Trump, hal tersebut merupakan akibat dari bank sentral yang menahan suku bunga terlalu tinggi sehingga Dolar semakin menguat. Ia juga berpendapat bahwa hal itu merugikan banyak pabrik di Amerika Serikat.

“Sesuai prediksi saya, Jerome Powell dan The Federal Reserve menjadikan Dolar terlalu kuat, terutama untuk semua mata uang lain, sehingga produsen kami mendapat pengaruh yang negatif. Suku bunga Fed terlalu tinggi, mereka menjadi musuh terbesar dirinya sendiri dan mereka tidak menyadari itu. Menyedihkan!” Tulis Trump yang dikutip dari Reuters (2/10).

Tulisan Trump ini muncul menanggapi laporan dari Institute for Supply Management (ISM) Selasa (1/10). Laporan tersebut menunjukan aktivitas manufaktur di AS menurun hingga level terlemah dalam satu dekade bulan lalu di tengah kekhawatiran perang dagang AS – China.

ISM menanggapi komentar dari produsen bahwa hal itu mencerminkan penurunan kepercayaan bisnis yang berkelanjutan dan mencatat perdagangan global adalah masalah yang paling signifikan. Pernyataan Trump juga menunjukkan gaya pendekatan ekstrim terhadap perdagangan AS.

Sebelumnya, Trump kerap mengkritik The Fed dan Jerome Powell soal suku bunga AS yang terlalu tinggi dibandingkan dengan negara maju lainnya. Sebagai contoh bank di Eropa dan Jepang yang menekan suku bunganya hingga dibawah 0% untuk meningkatkan perekonomian.

Sebelumnya The Fed telah menaikan suku bunga sebanyak sembilan kali selama tiga tahun sampai akhir 2018. Pada 2019, The Fed memotong dua kali biaya pinjaman yaitu pada Juli dan September, dengan menetapkan suku bunga pinjaman utama pada kisaran 1,75% hingga 2%.

Sementara itu, Trump menginginkan penurunan suku bunga lebih banyak lagi, sedangkan The Fed belum memberikan kepastian apakah permintaan Trump akan dipenuhi dalam waktu dekat ini. (*)

SHARE