MARKET NEWS

Dato Low Tuck Kwong Terus Borong Saham BYAN, Terakhir Gelontorkan Rp 2,23 Miliar

Anggie Ariesta 13/06/2022 15:46 WIB

Kenaikan harga batu bara mendorong para konglomerat melirik emiten pertambangan, seperti Low Tuck Kwong  yang terus menambah kepemilikan saham di BYAN.

Dato Low Tuck Kwong Terus Borong Saham BYAN, Terakhir Gelontorkan Rp 2,23 Miliar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Kenaikan harga batu bara mendorong para konglomerat melirik emiten pertambangan. Tak terkecuali Dato Low Tuck Kwong  yang terus menambah kepemilikan saham di PT Bayan Resources Tbk (BYAN).

Dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (13/6/2022), pria yang dijuluki Raja Batu Bara ini tercatat kembali membeli saham emiten berkode BYAN sebanyak 41.000 saham dengan harga saham rata-rata Rp54.483,35.

Dengan demikian, Dato Low Tuck Kwong membeli saham senilai Rp2.233.817.350 atau Rp2,23 miliar di BYAN.

"Transaksi dilakukan pada 6 dan 8 Juni 2022 dengan tujuan untuk investasi dan dengan status kepemilikan langsung," tulis Dato Low Tuck Kwong.

Dengan pembelian saham tersebut, kepemilikan saham Low Tuck Kwong di emiten berkode BYAN ini bertambah menjadi 61,18% atau 2.039.497.730 saham.

Perlu diketahui, BYAN membukukan laba bersih sebesar USD1,21 miliar sepanjang 2021. Laba yang diperoleh BYAN meningkat 269% secara tahunan dibandingkan dengan perolehan perusahaan pada 2020 sebesar USD328,74 juta.

Per kuartal I 2022, BYAN mencatatkan pendapatan sebesar USD783,8 juta, dari tahun sebelumnya hanya USD501 juta. Selanjutnya, Bayan Resources mencetak laba kotor senilai USD541,8 juta, lebih rendah tinggi dari tahun sebelumnya USD283,1 juta.

Dengan kinerja sepanjang kuartal I 2021, BYAN mencatatkan laba bersih senilai USD380,2 juta, naik dari tahun sebelumnya yang mencetak laba USD117,3 juta.

Kinerja BYAN yang positif membuat nilai laba per saham emiten ini terkerek menjadi USD0,36 per unit. Sebelumnya, nilai laba per satuan saham Bayan Resources adalah USD0,10 per unit.

Sementara itu, manajemen BYAN menargetkan produksi batu bara hingga 50 juta ton per tahun mulai 2022 seiring dengan selesainya proyek jalan angkutan (haul road) dan fasilitas pemuatan tongkang (barge loading) pada 2022. (FRI)

SHARE