MARKET NEWS

Daya Beli hingga Pelemahan Rupiah Jadi Tantangan Pertumbuhan Emiten Otomotif di 2025

Desi Angriani 19/01/2025 13:49 WIB

Pertumbuhan sektor otomotif di 2025 akan menghadapi sejumlah tantangan mulai dari

Daya Beli hingga Pelemahan Rupiah Jadi Tantangan Pertumbuhan Emiten Otomotif di 2025 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pertumbuhan sektor otomotif di 2025 akan menghadapi sejumlah tantangan mulai dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen hingga pelemahan rupiah dan daya beli masyarakat.

Riset Samuel Sekuritas menyebut, ancaman eksternal juga tidak bisa diabaikan seperti penguatan dolar AS yang akan membatasi kemampuan Bank Indonesia (BI) dalam menurunkan suku bunga. 

"Kondisi ini bisa berdampak pada daya beli masyarakat dan melemahkan permintaan kendaraan. Ditambah lagi, nilai tukar rupiah yang lemah dapat memberikan tekanan tambahan pada pasar otomotif," tulis riset tersebut, Jumat (17/1/2025).

Namun demikian, PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) memiliki fondasi kuat dari sumber pendapatan yang terdiversifikasi melalui anak perusahaan di berbagai sektor strategis. 

DRMA menunjukkan perkembangan positif dengan meluncurkan model baru dan suku cadang otomotif yang inovatif. Langkah ini dapat membantu mereka mengurangi dampak negatif dari kenaikan PPN ke 12 persen sekaligus menjaga stabilitas pendapatan di tengah tantangan pasar.

Di sisi lain, ASII perlu mengantisipasi penjualan mobil non-hybrid yang akan tetap rendah karena dampak kenaikan PPN. Ini juga berpotensi memengaruhi pendapatan dan margin DRMA terutama jika efisiensi operasional dan volume penjualan tidak memenuhi ekspektasi.

Astra memiliki peluang dari produksi kendaraan listrik hybrid (HEV) yang hanya dikenakan PPN 3 persen. Sementara Dharma dapat melebarkan sayapnya melalui kerja sama dengan perusahaan otomotif Tiongkok, terutama untuk memenuhi aturan kandungan lokal. 

"Harga saham ASII yang saat ini relatif rendah bisa menjadi peluang menarik bagi para investor untuk masuk," tutur Samuel Sekuritas.

Target saham ASII berada di harga Rp5.800 dan saham DRMA di harga Rp1.025.

(DESI ANGRIANI)

SHARE