Dear Investor, Begini Sejarah Saham BBRI
Sejarah saham BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk) (Bank BRI) bermula saat perusahaan bank milik BUMN ini didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja
IDXChannel - Sejarah saham BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk) (Bank BRI) bermula saat perusahaan bank milik BUMN ini didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja pada 16 Desember 1895. Bank BRI menjadi perseroan terbatas pada tanggal 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1992, kode penerbit Bank BRI di Bursa Bursa Efek Indonesia adalah BBRI.
Bank BRI diresmikan sebagai bank umum pertama pada tahun 1946 berdasarkan Pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 1, namun pada tahun 1965 Bank BRI dilebur dengan Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM) menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelayan.
Kapan Bank BRI IPO?
Bank BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2003. Bank BRI menawarkan 3.811.765 juta saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham. Bank BRI bekerja sama dengan UBS AG, sebuah bank investasi dan penyedia layanan keuangan multinasional dari Swiss, serta PT Bahana Securities dari Indonesia untuk melakukan IPO yang sukses di Indonesia dan luar negeri.
Selama ini secara keseluruhan tingkat kepemilikan saham Bank BRI adalah kepemilikan Indonesia sebesar 67,03% dan kepemilikan asing sebesar 32,96%. Harga saham Bank BRI menjadi salah satu korban krisis 2007-2008. Awal penurunan harga saham dimulai pada November 2007.
Penurunan harga saham berlanjut hingga titik terendah setahun kemudian, tepatnya pada November 2008. Dalam setahun, harga saham BBRI turun sekitar 57,29% dari sekitar Rp790 turun menjadi Rp450/saham.
Sebagai informasi, untuk menghindari gagal bayar akibat dampak virus corona, Bank BRI melakukan restrukturisasi kredit kepada nasabah. Dalam peluncuran publik 2020, Bank BRI memasukkan informasi bahwa selama Maret hingga Juli 2020, sebanyak 2,95 juta nasabah Bank BRI telah memperoleh manfaat dari restrukturisasi kredit senilai total Rp183,7 triliun. Segmen terbesar untuk restrukturisasi kredit oleh Bank BRI adalah usaha mikro dengan 46% dari total populasi dan usaha kecil dengan 45% dari total populasi. (SNP)