MARKET NEWS

Debut Cemerlang Saham EMAS, Koleksi saat ARA Terbongkar Berisiko?

TIM RISET IDX CHANNEL 23/09/2025 10:55 WIB

Saham tambang emas PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) melonjak pada debut perdana di lantai bursa, Selasa (23/9/2025).

Debut Cemerlang Saham EMAS, Koleksi saat ARA Terbongkar Berisiko? (Foto: Merdeka Gold)

IDXChannel – Saham tambang emas PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) melonjak pada debut perdana di lantai bursa, Selasa (23/9/2025).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.46 WIB, saham EMAS melesat hingga auto rejection atas (ARA) 25 persen ke level Rp3.600 per unit. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp104,7 miliar dan volume perdagangan 29,10 juta saham.

Terdapat antrean beli di kolom bid sebanyak 2,6 juta lot di harga ARA.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan bahwa pergerakan saham EMAS pada awal perdagangan menarik untuk dicermati.

“Jika kita melihat per pagi ini, 39 menit setelah market buka, jumlah transaksi EMAS tergolong kecil, yaitu hanya Rp13 miliar dari total bid 2,7 juta lot,” ujar Michael, Selasa (23/9/2025).

Ia menambahkan kondisi ini membuka peluang kenaikan ke depan. “Maka ini sebenarnya menjadi hal menarik melihat potensi kenaikan ke depan,” imbuh Michael.

Akan tetapi, Michael juga mengingatkan risiko yang muncul ketika ARA mulai terbuka. “Namun, untuk melakukan pembelian ketika ARA terbongkar, akan menjadi berisiko mengingat EMAS diperdagangkan dengan PBV 4 kali,” katanya.

Penawaran umum perdana saham EMAS mencatat antusiasme tinggi dengan diikuti oleh 406.231 investor yang tercatat di hari perdana, Selasa (23/9/2025).

Menurut data BEI, minat besar investor ini juga tercermin dari kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 4,62 kali, dengan total pemesanan mencapai 7,48 miliar saham, dari total yang ditawarkan hanya 1,61 miliar saham.

EMAS resmi tercatat di BEI pada Selasa (23/9/2025) sebagai emiten ke-23 sepanjang tahun ini. Perseroan menawarkan dengan harga Rp2.880 per saham, melepas 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Total saham yang tercatat di BEI mencapai 16,18 miliar, terdiri dari 1,61 miliar saham yang ditawarkan ke publik dan 13,11 miliar saham pendiri. Sehingga kapitalisasi pasar EMAS pada saat debut perdana sebesar Rp46,59 triliun.

Struktur kepemilikan setelah IPO antara lain PT Merdeka Copper Gold Tbk sebesar 56,46 persen, Winato Kartono 8,36 persen, Garibaldi Thohir 5,59 persen, Hardi Wijaya Liong 3,58 persen, dan publik 10 persen.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025, EMAS memiliki total aset USD543,3 juta dan ekuitas USD263,3 juta. Namun, perseroan masih membukukan rugi bersih USD9,21 juta pada periode tersebut

Dalam gelaran IPO, EMAS berpotensi meraup dana segar maksimal Rp4,88 triliun.

Dalam prospektus, perusahaan menyebutkan dana hasil IPO akan digunakan untuk tiga tujuan utama.

Pertama, sekitar USD20 juta atau Rp328,4 miliar akan disalurkan sebagai setoran modal kepada PT Pani Bersama Tambang (PBT) guna membiayai kebutuhan operasional.

Kedua, jumlah serupa akan diberikan sebagai pinjaman kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS).

Sisanya dialokasikan untuk pelunasan lebih awal utang kepada pemegang saham pengendali, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), yang pasca-IPO memiliki 56,46 persen saham EMAS.

Merdeka Gold Resources adalah induk usaha tambang emas Pani di Pohuwato, Gorontalo, dengan cadangan mencapai 7 juta ounce emas dan umur tambang diproyeksikan hingga 2041.

Proyek ini dirancang menjadi salah satu tambang emas terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik dengan kapasitas produksi puncak 500.000 ounce per tahun pada 2033. Fasilitas heap leach berkapasitas 7 juta ton per tahun ditargetkan beroperasi pada Desember 2025, disusul fasilitas Carbon-in-Leach (CIL) pada 2029 dan 2032.

Meski pendapatan konsolidasi EMAS pada 2024 hanya USD1,7 juta, perusahaan masih mencatat rugi bersih USD12,7 juta.

Namun, prospek jangka panjang dipandang menjanjikan seiring tren kenaikan harga emas global. Mengutip propesktus IPO perusahaan, CRU Consulting memperkirakan harga emas rata-rata bisa mencapai USD3.729 per ounce pada 2029, didorong oleh permintaan investasi yang solid, terutama dari bank sentral, serta keterbatasan pasokan tambang baru.

Dengan dukungan sponsor besar seperti Grup Provident, Saratoga, dan Thohir, EMAS berharap IPO ini menjadi landasan pengembangan Proyek Emas Pani menjadi tambang berskala raksasa di kawasan. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE