MARKET NEWS

Debut di BEI Besok, Bagaimana Prospek Saham Citra Nusantara (CGAS)?

Cahya Puteri Abdi Rabbi 07/01/2024 16:45 WIB

PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 8 Januari 2024, besok.

Debut di BEI Besok, Bagaimana Prospek Saham Citra Nusantara (CGAS)? (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 8 Januari 2024, besok. Perseroan menjadi perusahaan kedua yang tercatat di bursa pada 2024.

Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak 531,42 juta saham atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dengan harga penawaran Rp338 per saham, perseroan berpotensi meraup dana sebesar Rp179,62 miliar.

Lantas, bagaimana prospek saham Citra Nusantara (CGAS)?

“Secara umum IPO Citra Nusantara Gemilang ini cukup menarik, hal ini karena sektor energi baru terbarukan sedang booming, menyusul upaya transisi energi pemerintah,” kata Direktur Utama Kiwoom Sekuritas Chang-kun Shin saat dihubungi IDX Channel pada Minggu (7/1/2024).

Sebagaimana diketahui, Citra Nusantara Gemilang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan listrik gas, uap atau air panas dan udara dingin yang meliputi kegiatan distribusi gas alam dan buatan. 

Selain itu, perseroan juga menjalani kegiatan usaha di bidang pengangkutan dan pergudangan yang meliputi kegiatan angkutan bermotor untuk barang khusus dan aktivitas perusahaan holding.

“Gas alam sendiri merupakan salah satu sumber energi bersih yang penting untuk transisi energi,” kata dia.

Kendati demikian, Shin mengatakan, terdapat sejumlah faktor yang perlu diperhatikan investor sebelum membeli saham perseroan antara lain, investor perlu memperhatikan perkembangan usaha Citra Nusantara Gemilang. Hal itu untuk memastikan bahwa perseroan memiliki prospek yang baik di masa depan.

Selain itu, investor juga perlu memperhatikan persaingan di industri distribusi gas alam. Jika persaingan terlalu ketat, kata Shin, maka dapat berdampak negatif terhadap kinerja perseroan.

Sebesar 90% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran dalam rangka pembangunan LNG Station di Galian Field Tambun Zone 7 Regional 2. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai capital expenditure (capex).

Kemudian, sekitar 10% akan digunakan perseroan untuk modal kerja. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai operating expenditure (opex).

(YNA)

SHARE