Deltamas (DMAS) Raih Laba Bersih Rp635 Miliar di Kuartal III-2021
Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp635 miliar di kuartal III-2021, atau tumbuh sebesar 109,8 persen.
IDXChannel - Emiten pengembang kawasan Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp635 miliar di kuartal III-2021, atau tumbuh sebesar 109,8 persen dibandingkan laba bersih di sembilan bulan pertama tahun 2020 sebesar Rp302 miliar.
Adapun marjin laba bersih tercatat sebesar 48,5 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan marjin laba bersih di periode yang sama tahun 2020 sebesar 46,2 persen.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Puradelta Lestari, Tondy Suwanto menuturkan, segmen industri menyumbang kontribusi terbesar terhadap pendapatan usaha Perseroan sebesar Rp1,14 triliun atau sekitar 87,5 persen dari pendapatan usaha.
“Segmen hunian menyumbang sebesar Rp110 miliar atau 8,4 persen dari pendapatan usaha. Adapun kontribusi dari pendapatan usaha segmen komersial, hotel, dan rental terhadap pendapatan usaha secara keseluruhan masing-masing adalah 3,0 persen, 0,6 persen, dan 0,4 persen," ujar Tondy dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Kamis (28/10/2021).
Adapun Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp740 miliar, lebih tinggi dibandingkan laba kotor pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp427 miliar, dengan marjin laba kotor sebesar 56,6 persen.
Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp593 miliar, lebih tinggi dibandingkan laba usaha pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp285 miliar, dengan marjin laba usaha sebesar 45,4 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan marjin laba usaha pada sembilan bulan pertama tahun 2020 sebesar 43,5 persen.
Meningkatnya marjin laba usaha ini terutama disebabkan menurunnya beban umum dan administrasi pada sembilan bulan pertama tahun 2021 ini dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 27,4 persen.
Perseroan juga mencatatkan pendapatan lain-lain (bersih) sebesar Rp53 miliar dengan kontribusi terbesar dari keuntungan kegiatan pengelolaan dan lain-lain (bersih) sebesar Rp65 miliar. Perseroan membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp646 miliar, meningkat dibandingkan laba sebelum pajak
di periode yang sama tahun sebelumnya
sebesar Rp311 miliar.
Deltamas mencatatkan laba bersih sebesar Rp635 miliar di kuartal III-2021, atau tumbuh sebesar 109,8 persen dibandingkan laba bersih di sembilan bulan pertama tahun 2020 sebesar Rp302 miliar. Adapun marjin laba bersih tercatat sebesar 48,5 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan marjin laba bersih di periode yang sama tahun 2020 sebesar 46,2 persen.
Dari sisi fundamental, jumlah aset Perseroan per 30 September 2021 tercatat Rp6,50 triliun, lebih rendah 3,7 persen dibandingkan dengan aset Perseroan per 31 Desember 2020 sebesar Rp6,75 triliun. Penurunan jumlah aset terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas.
Posisi kas dan setara kas Perseroan per 30 September 2021 adalah sebesar Rp1,26 triliun, lebih rendah 8,6 persen dibandingkan posisi kas pada tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp1,38 triliun.
Tondy menjelaskan bahwa penurunan kas dan setara kas disebabkan oleh pembagian dividen tunai. “Perseroan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp313 miliar pada bulan Juni 2021,” ucapnya.
Jumlah liabilitas Perseroan per 30 September 2021 tercatat Rp685 miliar, sekitar 44,1 persen lebih rendah dibandingkan jumlah liabilitas Perseroan per 31 Desember 2020 yang sebesar Rp1,22 triliun.
Penurunan liabilitas terutama disebabkan oleh menurunnya liabilitas kontrak, baik jangka pendek maupun jangka panjang, sebesar Rp509 miliar atau sekitar 52,5 persen. Jumlah ekuitas (bersih) sendiri per 30 September 2021 meningkat sekitar 5,2 persen menjadi Rp5,82 triliun dibandingkan jumlah ekuitas (bersih) per 31 Desember 2020 sebesar Rp5,53 triliun.
"Perseroan tidak memiliki utang. Dengan posisi kas bersih yang sehat, Perseroan terus berupaya untuk melakukan pengembangan Kota Deltamas untuk mewujudkan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri, hunian, dan komersial," ucapnya. (RAMA)