Deretan Emiten Rajin Tebar Dividen dengan Yield Menarik
Emiten yang rajin membagikan dividen kerap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari pendapatan pasif yang stabil.
IDXChannel – Emiten yang rajin membagikan dividen kerap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari pendapatan pasif yang stabil. Apalagi, apabila disertai dengan apresiasi harga yang positif dalam jangka panjang.
Sejumlah perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki catatan baik soal pembagian dividen. Ada yang sudah belasan tahun tak pernah absen membagikan dividen, dengan imbal hasil (yield) yang menggiurkan.
Beberapa emiten sektor pertambangan, consumer goods, hingga perbankan masuk ke dalam daftar perusahaan yang tak pelit dividen. Sebut saja, perusahaan perdagangan alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) yang memiliki rata-rata dividend yield selama 3 tahun sebesar 19,75 persen.
HEXA sendiri sudah membagikan dividen tahunan selama 15 hari beruntun. Saham HEXA sudah tumbuh signifikan sebesar 78,67 persen dalam 3 tahun dan 104,69 persen dalam 5 tahun terakhir, memberikan keuntungan ganda untuk para pemegang sahamnya.
Demikian pula, salah satu pemain utama di pertambangan batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang memiliki streak pembayaran dividen hingga 16 kali dengan dividend yield 11,71 persen dalam 3 tahun.
Harga saham ITMG melonjak 113,13 persen dalam 3 tahun terakhir dan naik 23,13 persen dalam 5 tahun.
Selain keduanya, ada sejumlah nama lainnya dari sektor pertambanga batu bara yang doyan menebar dividen, macam BSSR, PTBA, ADRO, hingga UNTR.
Hanya saja, yang perlu diperhatikan, lantaran sektor batu bara termasuk cyclical, kinerja keuangan dan sahamnya memiliki tendensi berfluktuasi atau condong mengikuti siklus ekonomi.
Dari sektor perbankan, dua bank pembangunan daerah (BPD) raksasa, BJTM dan BJBR juga dividend princes, masing-masing menawarkan rerata imbal hasil dividen 7,61 persen dan 5,53 persen dalam 3 tahun.
Walaupun memang, kinerja saham keduanya tertekan. BJTM turun 33,13 persen dalam 3 tahun, sedangkan BJBR minus 37,50 persen dalam periode yang sama.
Raksasa perbankan macam BBRI, BBNI dan BBNI juga memiliki yield dividend yang terbilang lumayan, apalagi bila melihat kuatnya keunggulan fundamental atawa lebarnya moat—apabila boleh meminjam istilah beken milik investor Warren Buffett—bank pelat merah tersebut. (Lihat tabel di bawah ini.)
Nama bank swasta BBCA tentu tidak bisa diabaikan, walaupun memiliki yield sekitar 1 persen dalam 3 tahun terakhir. Namun demikian, BBCA yang dikenal sebagai bank swasta terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp1.223 triliun, juga rajin membagikan dividen hingga 15 kali beruntun.
BBRI hingga BBCA juga mencatatkan konsistensi performa saham yang luar biasa, ditopang pertumbuhan laba yang positif. Saham BBRI tumbuh 15,52 persen dalam 3 tahun terakhir. Kemudian, saham BMRI melejit 99,23 persen, BBNI 58,00 persen, dan BBCA 60,08 persen dalam periode yang sama.
Melihat data di atas, saham-saham tersebut menunjukkan konsistensi dalam memberikan dividen yang dapat menjadi pertimbangan menarik bagi investor ke depan.
Namun, penting untuk selalu melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan pelbagai faktor eksternal yang bisa memengaruhi keputusan investasi, mulai dari stabilitas ekonomi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), kebijakan pemerintah, performa perusahaan, hingga tren sektor industri. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.